Relawan YBM BRI Tembus Desa Pedalaman demi Sejahterakan Masyarakat Program IP2BK

Relawan YBM BRI Tembus Desa Pedalaman demi Sejahterakan Masyarakat Program IP2BK

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Saat awal pertemuan dengan 20 ribu Ibu penerima IP2BK, Chairun Relawan dari YBM BRI mengatakan, “hal paling utama Ibu jangan menganggap saya orang lain, ibu harus menganggap saya seperti keluarga Ibu, kalau Ibu menganggap saya orang lain pasti Ibu segan, sungkan dan tidak mau terbuka, sebaliknya kalau Ibu menganggap saya keluarga Ibu, mau saya datang setiap hari, main-main setiap hari, tidur-tiduran dirumah Ibu pasti Ibu senangkan?.”

Karena kita menganggap  seseorang sudah menjadi bagian dari keluarga kita pasti kita akan menerima dia kapanpun dia hadir di rumah kita. (Sabtu, 8/12)

Meteri-materi pembinaan mulai berjalan di akhir bulan kedua dan ketiga. Materi tentang ketahanan keluarga, mengelola keuangan, belajar bersama, diskusi bersama, menggunakan bahasa paling mudah mereka pahami, ya bahasa paling mudah untuk mereka hanya mengeyam pendidikan sampai tamat Sekolah Dasar (SD), paling tinggi sampai jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), bahkan ada yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Disisilain ada sebagian para Ibu-Ibu masih belajar membaca dan menulis.

Pertama kali menginjakan kaki di Desa Tanjung Rejo, Dusun XI Paluh Merbau dan Paluh Getah, Desa pendampingan dengan program Integrasi Program Pemberdayaan Berbasis Keluarga (IP2BK) Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) akan berjalan. Mendampingi 20 keluarga dengan keberagaman karakater dan pemikiran. Rumah yang bahkan masih beralantaikan tanah, berdinding tepas dan beratap rumbia.


Menjadi pendamping tentu bukan hanya cerita hanya sebuah pekerjaan untuk mendapatkan materi. Menjadi pendamping adalah perjalanan indah mendampingi, menemani dan berjuang bersama untuk kehidupan yang lebih baik.

“Alhamdulillah dengan adanya program IP2BK masuk ke Desa kami, ibadah serta pengetahuan umum kami bisa bertambah, sebelum program masuk kehidupan kami belum ada perubahan baik ibadah maupun pengetahuan yang kami miliki”, ujar warga binaan IP2BK.

[dmz]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita