Pernah Jadi Musuh Ahok, Hasto Persoalkan Eks Komisioner KPK Jadi Panelis Debat Capres

Pernah Jadi Musuh Ahok, Hasto Persoalkan Eks Komisioner KPK Jadi Panelis Debat Capres

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penunjukkan Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) sebagai panelis dalam debat pertama pasangan capres dan cawapres dipersoalkan. Pasalanya, BW diketahui pernah menjadi salah satu tim sukses Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Menanggapi hal itu, Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengharapkan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempertimbangkan soal penunjukkan Bambang. Dia bilang, syarat panelis adalah harus netral dan tidak berpihak pada salah satu paslon.

"KPU itu bersifat mandiri, independen dan di luar intervensi dari pemerintah. karena syarat panelis netral itu sangat penting, jadi wajar jika ada desakan soal BW," kata Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Minggu (30/12).

Hasto juga menuturkan, rekam jejak BW sebagai timses Anies-Sandi yang tarung mwlawan Ahok-Djarot di pilkada DKI Jakarta 2017, harus didengarkan oleh KPU. Meski begitu, pihaknya menghormati sepenuhnya ihwal penunjukkan panelis oleh lembaga yang diketuai Arief Budiman tersebut.

"Tapi kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPU," tuturnya.

Di sisi lain, Hasto mengaku juga memiliki kekhawatiran yang sama ihwal penunjukkan Bambang sebagai panelis debat perdana tersebut. Menurut dia, aspek netralitas panelis memang harus menjadi perhatian oleh KPU.

"Apa yang dirasakan masyarakat kan harus kami dengarkan juga. Dalam penilaian kami sesuatu hal yang sangat masuk akal karena sebelumnya dia yang membantu Pak Sandi. Tinggal KPU merespon aspirasi masyarakat itu," pungkasnya.

Diketahui, nama mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ini masuk sebagai panelis debat pertama dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme tersebut. Dia diketahui bersama tujuh panelis lainnya akan memimpin debat tersebut. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita