Pengamat: Manuver PSI Kerap Merugikan Jokowi

Pengamat: Manuver PSI Kerap Merugikan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dalam politik kolektif, seharusnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sejalan dengan partai politik koalisi pendukung petahana Joko Widodo.

PSI tidak boleh hanya memikirkan kepentingan pribadi dan merusak internal koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Begitu pandangan pemerhati politik, Dedi Kurnia Syah Putra terhadap manuver PSI yang kerap merugikan Jokowi sebagai Calon Presiden.

"Memang riskan bagi Jokowi, karena jalan yang ditempuh PSI sebagai parpol anak-anak muda seringkali ego parsial (kepentingan diri sendiri) lebih dominan daripada ego kolektif (kebersamaan)," kata Dedi kepada redaksi, Sabtu (8/12). 

Kendati demikian, Dedi menilai wajar langkah politik yang diambil PSI sebagai parpol baru yang diisi oleh anak-anak muda dimana semangatnya masih meluap.

Hal itu, dikatakannya, lantaran PSI lebih memprioritaskan popularitas partai daripada Jokowi.

"Hal ini maklum karena dalam catatan, keikutsertaan PSI masuk ke Jokowi tidak berimpact pada elektabilitas," tutup  Dedi.

PSI yang sebelumnya mengusulkan agar korupsi di era Orde Baru jadi tema debat Pilpres 2019 mendapat cibiran dari sesama parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Ketua DPP Partai Golkar, Andi Harianto Sinulingga berpesan kepada PSI agar berpikir ke depan. Menurutnya, korupsi pasca Orde Baru juga enggak kalah hebatnya.

Andi Sinulingga mengimbau kepada PSI agar tidak membuat blunder terus. Sebab yang dirugikan justru Jokowi-Ma'ruf. Bahkan dia menyebutkan PSI itu energi negatif bagi Jokowi.

"PSI justru sering sekali berakting yang kontra produktif, jika itu hanya merugikan PSI sih enggak masalah, tapi pernyataan politik PSI itu juga akan merugikan jokowi," kata Andi. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita