Pembantaian Pekerja di Papua Bukti TNI-Polri Gagal

Pembantaian Pekerja di Papua Bukti TNI-Polri Gagal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil mempertanyakan Polri dan TNI yang dianggap tidak maksimal dalam memberikan rasa aman kepada pekerja di Papua. Dia heran, mengapa aparat belum bisa membasmi kelompok-kelompok bersenjata di Papua.

"Ini menunjukkan bahwa aparat negara dalam hal ini Kepolisian, TNI, ternyata belum mampu melumpuhkan kelompok-kelompok bersenjata yang ada di sana," kata Nasir di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 4 Desember 2018.

Nasir menyebut anggaran yang dikucurkan oleh negara untuk mewujudkan situasi yang aman di daerah konflik menjadi terlihat tak efektif. Padahal, anggaran sudah dipersiapkan untuk penanganan di medan yang sulit.

"Jadi, sebenarnya, tidak alasan situasinya terisolasi atau daerahnya terisolasi, atau tempatnya sulit dijangkau dan lain sebagainya, karena memang sejak awal kita sudah mempersiapkan itu," ujar dia.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera(PKS)  ini menegaskan, proyek-proyek strategis di daerah konflik harus mendapat pengawalan. Hal itu, agar tidak ada spekulasi motif teror yang terjadi.

"Ini kan nanti, kemudian orang akan berspekulasi ada apa ini? Apakah ini ada kelompok-kelompok tertentu yang tidak mendapatkan gula pembangunan di sana, dia mengganggu, atau memang ada murni bahwa itu adalah sebuah kelompok yang memang masih menuntut pemisahan mereka dari NKRI," katanya.

Dia juga mengingatkan, gangguan keamanan ini terjadi di saat ramai tahun politik. Sehingga, menurutnya, kejadian seperti ini bisa membuat orang berspekulasi yang lain.

"Saat ini, akan memasuki tahun politik dalam pengertian akan melangsungkan pemilu legislatif dan pilpres, sehingga orang kemudian akan mencoba menghubung-hubungkan bahwa ini ada kaitannya dengan pileg, pilpres, karena kenapa kemudian yang selama ini kondusif, tiba-tiba kejadiannya seperti itu," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, kelompok bersenjata di Papua kembali beraksi. Mereka diduga membantai puluhan pekerja Jalan dan Jembatan Trans Papua, Minggu lalu, 2 Desember, di Distrik Yall Kabupaten Nduga Papua. Peristiwa itu baru diketahui Senin kemarin, 3 Desember 2018. [vva]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA