PDIP Geram Ulama Jadi Bahan Fitnah

PDIP Geram Ulama Jadi Bahan Fitnah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - PDI Perjuangan (PDIP) sangat sedih dan geram atas berbagai bentuk ambisi kekuasaan yang membuat pikiran gelap dan mata hati tertutup rapat. Sampai-sampai untuk mencapai kekuasaan ulama menjadi sasaran tembak.

“Jangan hanya gara-gara pemilu lalu berubah peradaban kita sehingga sosok ulama yang dihormati pun difitnah. Fitnah adalah tindakan keji, membunuh nilai kemanusiaan dan cermin merosotnya peradaban politik kita," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Seharusnya, pendidikan budi pekerti dan etika sebagai bangsa berkebudayaan yang menempatkan nilai etika dan moral keagamaan serta kebenaran yang hakiki, seharusnya menjadi benteng keadaban politik di Indonesia.

"Masak sosok seperti KH Maruf Amin yang telah dipilih Presiden Jokowi sebagai cawapres juga difitnah. Ini bukan kebetulan. Pasti ada kekuatan yang tidak senang melihat kekompakkan nasionalis dan agamis dan nasionalis, dimana keduanya tidak terpisahkan bagaikan satu keping mata uang yang ikut bergotong royong membentuk Indonesia Raya," tegasnya.

Meskipun demikian, PDIP Percaya pada kekuatan hati nurani rakyat Indonesia. Pasalnya, masyarakata Indonesia sudah semakin pintar untuk membedakan mana berita benar dan mana berita bohong.

“Beruntunglah Indonesia, masyarakat Indonesia masih melihat rekam jejak dan hal-hal baik di dalam memilih presiden dan wakil presidennya. Rakyat tidak suka dengan berbagai bentuk fitnah," kata dia lagi.

Memasuki akhir 2018, Tim kampanye Jokowi-KH Maruf Amin tetap setia pada komitmen awal untuk menjadikan Pemilu sebagai kontestasi gagasan atas dasar rekam jejak, rekam prestasi, dan program calon. “Jadi mau pilih pemimpin dengan rekam jejak yang baik atau buruk?" sindirnya. [ts]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita