Musuh Bebuyutan Orba Ini Siap Turun Jadi Panglima Tempur Prabowo

Musuh Bebuyutan Orba Ini Siap Turun Jadi Panglima Tempur Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Tim Prabowo-Sandi akan menjadikan Jawa Tengah, terutama Solo menjadi pusat pertarungan dalam Pilpres 2019. Januari 2019, mereka akan mulai mendirikan pos pertempuran di Solo. Siapa panglimanya?

Salah satu nama yang muncul ialah Mudrick Sangidoe, tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namanya menjulang ketika tampil sebagai panglima Mega Bintang, organ taktis milik PPP yang gencar melawan penyeragaman Orba dekade 90-an.

Ditanya mengenai kemungkinan dirinya memimpin perebutan suara di Solo, Mudrick mengatakan belum mengetahuinya. Namun memang selama ini dia sudah menjadi tim pemenangan Prabowo-Sandi.

"Saya sebelumnya sudah ditunjuk sebagai salah satu juru kampanye nasional (jurkamnas). Di Jawa Tengah maupun di Solo Raya juga diminta menjadi penasihat," kata Mudrick ditemui di kediamannya, Jayengan, Serengan, Solo, Jumat (14/12/2018).

Mudrick mengaku tidak terlalu mementingkan jabatan. Toh, selama ini dia sudah selalu mengampanyekan Prabowo-Sandi.

"Kalau saya gak terlalu memperhatikan, yang penting saya membantu. Tanpa disuruh pun saya pasti membantu," ujarnya.

Setiap kehadiran Prabowo di Solo, Mudrick pun hampir selalu dipastikan hadir. Beberapa kali digelar aksi massa, pria berusia 75 tahun itu selalu berorasi politik mengajak masyarakat memilih Prabowo.

"Saya sudah mengenal Pak Prabowo sejak 1996. Dengan Bu Mega pun saya berteman. Tapi pilihan politik saya di Pak Prabowo. Ibaratnya enggak dapat dana kampanye, saya enggak masalah, saya senang kok," ujar dia.

Jika memimpin pos pertempuran, Mudrick mengaku tidak memiliki strategi khusus. Namun dia mengingatkan agar peserta dan penyelenggara pemilu bersikap sesuai aturan.

"Saya harap penyelenggara, baik KPU, polisi dan TNI harus netral, meskipun sudah ada dugaan kecurangan. Peserta juga harus fair. Kalau ada kecurangan nanti akan melahirkan pemimpin yang curang," ujarnya.

"Jangan sampai timbul gesekan, harus fair dan menjaga kondusifitas," tutupnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita