Mundur karena Isu Pemerkosaan, Anggota Dewas BPJS TK: Itu Fitnah Keji!

Mundur karena Isu Pemerkosaan, Anggota Dewas BPJS TK: Itu Fitnah Keji!

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Anggota Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan, Syafri Adnan Baharuddin, membantah tudingan bahwa dia telah memperkosa mantan stafnya. Syafri menyebut pengakuan mantan stafnya ke publik sebagai fitnah yang keji.

"Berbagai tuduhan yang ditujukan kepada saya tidak benar adanya dan bahkan merupakan fitnah yang keji," kata Syafri dalam konferensi pers di Hotel Hermitage, Jalan Cilacap, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).

Syafri menuturkan akan menempuh jalur hukum untuk mencari keadilan dan mengungkapkan kebenaran. Dia meminta semua pihak menghormati proses hukum yang akan dilaluinya.

"Saya mohon kepada semua pihak agar tetap menghormati proses hukum yang berjalan, dan saya tidak akan berhenti sampai kebenaran yang sebenar-benarnya terungkap," ujar Syafri.

Baca juga: BPJS TK Serahkan Kasus Dugaan Perkosaan Staf Anggota Dewan Pengawas ke DJSN

Syafri akan melaporkan mantan staf yang dinilainya telah mencemarkan nama baiknya. Syafri merasa pengakuan mantan stafnya membuat dia dihakimi oleh publik.

"Saya tidak akan ragu untuk membawa kepada proses hukum tiap orang yang melakukan kesewenangan dalam menghakimi seseorang secara sepihak dan berlawanan dengan segala peraturan perundangan yang ada," jelas Syafri.

Sebelumnya, Syafri menyatakan telah mengundurkan diri dari jabatannya. Sikap tersebut diambil Syafri setelah mantan stafnya mengaku jadi korban pemerkosaan dirinya. Dia mundur untuk fokus menempuh jalur hukum.

Seorang pekerja perempuan di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan mengaku menjadi korban kejahatan seksual oleh atasannya. Si pekerja mengaku menjadi korban pelecehan seksual selama dua tahun terakhir. 

"Saya korban kejahatan seksual oleh atasan saya. Saya tenaga kontrak, posisi asisten ahli Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan sejak April 2016," kata pekerja perempuan itu menceritakan kasus pelecehan seksual tersebut.

Hal itu dia sampaikan saat menggelar konferensi pers didampingi Ade Armando. Korban merupakan mahasiswi Ade Armando di salah satu perguruan tinggi swasta.

Perempuan itu mengatakan selama dua tahun dia kehilangan kepercayaan diri. Dia mengaku hampir bunuh diri atas perlakuan yang didapat dari pimpinannya itu. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita