Gagal Deteksi Tsunami, Dosen UGM Desak Jokowi Rombak BMKG

Gagal Deteksi Tsunami, Dosen UGM Desak Jokowi Rombak BMKG

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Dosen Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bagas Pujilaksono Widyakanigara, menulis surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Dalam yang telah tersebar luas tersebut, Bagas menyebut BMKG gagal mengantisipasi bencana tsunami di Selat Sunda sehingga banyak timbul korban jiwa.

Dalam surat terbuka itu, Bagas yang juga tercatat sebagai dosen Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM mengkritisi kinerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurutnya, BMKG telah gagal menjalankan tugasnya.

"Bukan bermaksud menyalahkan siapapun. Namun kasus (tsunami) Selat Sunda jelas ini adalah bentuk kegagalan BMKG dalam memberikan early warning kepada rakyat, sehingga harus jatuh banyak korban. Hal ini tidak harus terjadi jika kinerja BMKG sesuai tupoksinya. Ini kegagalan BMKG untuk kedua kalinya pasca tsunami Palu," tulis Bagas dalam surat tersebut seperti dilihat detikcom, Kamis (27/12/2018).

Bagas juga menulis bahwa di tengah kegagalan itu dia seperti menyaksikan para pimpinan BMKG justru malah sibuk ngoceh di TV pasca bencana bak aktor/aktris sinetron dan ocehannya hanya menimbulkan blunder.

"Untuk apa? Bukannya sudah gagal total? Gagal memberi early warning ke rakyat agar mereka bisa menyelamatkan diri. Sehingga tidak jatuh korban begitu banyak," demikian tulisnya.

Masih tertera di surat tersebut, Bagas menjelaskan banyaknya korban jiwa yang berjatuhan merupakan bukti nyata gagalnya BMKG. Oleh karenanya, dia mendesak Presiden Jokowi merombak total kepengurusan BMKG yang kini dipimpin mantan Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, tersebut.

"Rombak pimpinan BMKG dari pucuk hingga ekor, agar ke depan kinerja BMKG lebih bermutu, utamanya dalam memberikan pelayanan peringatan dini ke masyarakat," tuntutnya.

Saat dikonfirmasi detikcom, Bagas membenarkan bahwa dia yang menulis surat terbuka yang tersebar di media sosial itu. "Benar," kata Bagas menjawab detikcom, Kamis (27/12/2018), saat ditanya apakah tulisan tersebut merupakan tulisannya.

Dia pun mempersilakan detikcom mengutip surat tersebut. "Silakan (dikutip)," jawabnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita