Dicopot dari PTBA, SBY: Said Didu Telah Berikan Pelajaran Berharga

Dicopot dari PTBA, SBY: Said Didu Telah Berikan Pelajaran Berharga

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Pemecatan Said Didu dari posisi Komisaris di PT Bukit Asam (PTBA) rupanya mendapat perhatian dari Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Muhammad Said Didu nama lengkapnya, dicopot dengan alasan tak sejalan oleh PTBA  sekitar lima menit sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

SBY mengatakan, Said Didu memahami kompleksitas permasalahan dan dilema yang dihadapi setiap pemerintahan dalam menetapkan pilihan dan kebijakan.  

"Pak Said Didu secara implisit juga mengatakan setiap pemerintah ingin tetapkan pilihan yg tepat & berbuat yg terbaik bagi bangsa & negaranya," kata SBY melalui akun Twitternya, beberapa saat lalu, Jumat (28/12). 

Melalui enam rangkaian tweetnya, SBY menyebut Said Didu tak mau dan tak gegabah menyalahkan kebijakan pemerintah manapun, termasuk pemerintahan Soeharto, SBY dan Jokowi. 

SBY mengaku menaruh rasa hormat terhadap Said Didu yang telah mengambil risiko dengan "telling the truth". 

"Saya tahu iktikad Bapak baik. Tuhan, Allah SWT mencatatNya," tulis SBY.

"Pak Said Didu juga telah berikan pelajaran berharga: "Tidak selalu MEMBENARKAN YG KUAT, tetapi berani PERKUAT KEBENARAN," kicau Ketua Umum Partai Demokrat itu. 

Sebelumnya, Said Didu membenarkan pemecatannya dari posisi Komisaris di PTBA. Pemecatan tersebut terjadi sekitar lima menit sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Said Didu pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri ESDM tahun 2014-2016, dan juga pernah tercatat sebagai Perekayasa di BPPT, Sekretaris Kementerian BUMN (2005-2010). Dia juga merupakan Katua Umum PII (2009-2012), Ketua Umum Alumni IPB (2008-2013), Ketua ICMI (2003-2005), serta pernah tercatat sebagai anggota DPR/MPR (1997-1999).

Berkembang dugaan pemberhentian Said Didu dari perusahaan plat merah ini dengan sikap kritisnya pada berbagai hal, termasuk divestasi PT Freeport Indonesia. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita