Andriyani Sanusi: Poros Maritim Jadi Poros Bencana

Andriyani Sanusi: Poros Maritim Jadi Poros Bencana

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Usai terjadinya bencana tsunami di Selat Sunda beberapa waktu lalu yang merengut korban jiwa lebih dari 420 jiwa, menjadi catatan tersendiri bagi berjalannya visi poros maritim dunia Jokowi.

Terutama dalam hal pencegahan bencana di laut terlihat beberapa teknologi yang dimiliki pemerintah untuk peringatan dini belum memadai.

Menurut Ketua Umum Maritim Berkarya, organisasi sayap Partai Berkarya, Andriyani Sanusi, hal itu dikarenakan pemerintah seperti main-main dengan janji maritim pada tahun 2014 lalu.

"Ya saya lihat janji poros maritim itu seperti bancakan. Akhirnya yang ada sekarang menjadi poros bencana," ujar Andri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/12).

Dia mengakui bahwa bencana alam itu merupakan kehendak Tuhan tetapi setidaknya manusia bisa berupaya untuk meminimalisir dampak korban jiwanya melalui peringatan dini yang dilakukan.

Namun ironis, tsunami Selat Sunda kemarin tak mampu dideteksi oleh BMKG karena minimnya peralatan. Hal yang sama juga terjadi pada tsunami di Palu sebelumnya.

"Ini sangat mengherankan ya, kita dengan visi poros maritim dunia tapi tidak memiliki alat deteksi bencana di laut yang memadai," tambah Andri.

Caleg Berkarya dari Sumatera Barat itu kemudian mengaitkan juga dengan beberapa musibah di laut seperti kecelakaan kapal dan pesawat jatuh di laut sejak Jokowi memimpin negeri ini.

"Baru beberapa bulan memimpin sudah ada kejadian jatuhnya pesawat AirAsia, terus Lion Air baru-baru ini, terus berapa banyak kapal tenggelam, gempa bumi, dan tsunami. Jadi sangat nyata sekali poros bencana ini di masa Jokowi," pungkasnya.  [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita