Tak Becus Ngurus TKI dan Hanya Sibuk Jadi Timses, Lieus Minta Presiden Jokowi Copot Nusron

Tak Becus Ngurus TKI dan Hanya Sibuk Jadi Timses, Lieus Minta Presiden Jokowi Copot Nusron

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Belum juga dipulangkannya Shinta Danuar, TKW asal Banyumas yang mengalami kelumpuhan di Taiwan sejak kasusnya mencuat di media massa, membuat banyak pihak meragukan kesungguhan BNP2TKI mengurusi nasib salah seorang pahlawan devisa tersebut. 

“Sudah empat tahun Shinta terbaring lumpuh di salah satu rumahsakit di Taiwan. Dan sudah lebih dari seminggu sejak kasusnya mencuat, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid tidak juga memulangkannya. Ini ada apa?” ujar Lieus Sungkharisma usai menemui Direktur Rehabilitasi Kementerian Sosial RI, Dr. Sonny W Manalu, MM, hari ini, Kamis (15/11). 

Menurut Lieus, alasan BNP2TKI sebagaimana yang disampaikan Nusron di media, yakni menunggu notifikasi dari rumahsakit dan tidak mendapat ijin dari dokter yang merawat, sangat tidak masuk akal. 

“Itu alasan yang dicari-cari saja,” ujar Lieus.

Pelaksana Harian Rumah Aspirasi ini menyebut, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) bahkan sudah sejak lama menyiapkan semua dokumen menyangkut kepulangan Shinta. 

“Namun karena urusan TKI/TKW adalah ranahnya BNP2TKI, Kemensos RI hanya akan menangani yang bersangkutan setibanya di Indonesia,” ujar Lieus. 

Oleh karena itulah, kata Lieus, sesuai harapan kedua orangtuanya, kita minta BNP2TKI untuk segera membawa pulang Shinta ke tanah air. 

“Saya sudah ketemu dengan pak Sonny Manalu, Direktur Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI.  Pak Sonny bilang, Kementrian Sosial siap menjemput Shinta setibanya di Bandara dan akan langsung membawanya ke rumahsakit untuk perawatan,” ujar Lieus. 

Lieus menyesalkan lambatnya BNP2TKI menangani soal ini. 

“Padahal Kementerian Sosial sudah sangat tanggap dengan kasus ini. Pak Menteri bahkan memerintahkan langsung Direktur Rehabilitasi sosial Kemensos RI untuk menjemput Shinta ke Taiwan,” katanya. 

Ditambahkan Lieus, sebenarnya tidak ada alasan bagi BNP2TKI mengulur-ulur waktu pemulangan Shinta. 

“Kalau soal perawatan, ada banyak rumahsakit di Indonesia yang bisa merawat Shinta. Bahkan Kementerian Sosial pun sudah menyatakan siap mengambil alih penanganannya setibanya TKW itu di Indonesia,” kata Lieus. 

Lieus menduga, berlarut-larutnya penanganan pemulangan TKW asal Banyumas itu disebabkan Nusron Wahid selaku kepala BNP2TKI terlalu sibuk dengan agendanya sendiri sebagai tim sukses pasangan Capres. 

“Dia tidak fokus. Bayangkan saja, kasus yang menimpa Shinta ini sudah berjalan empat tahun, tapi dia baru bereaksi setelah kasusnya mencuat di media massa. Lha, selama ini dia kemana aja?” tanya Lieus sembari meminta Presiden Jokowi untuk bersikap tegas dengan mencopot Kepala BNP2TKI yang menurutnya tidak becus bekerja itu. [sns]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita