Sandi Dikawal Banser ‘2019 Ganti Presiden’, Tampil Memukau di Depan Emak-emak

Sandi Dikawal Banser ‘2019 Ganti Presiden’, Tampil Memukau di Depan Emak-emak

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Sandiaga Salahuddin Uno, Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Minggu (25/11/2018) tampil memukau di depan ribuan petani tebu, di Lumujang, Jawa Timur. Sandi datang, saat berjalan menuju panggung dengan mic sudah ada di tangan. Sandi membaca shalawat Badr diikuti seluruh yang hadir.

Puluhan Banser dengan sigap mengawalnya. Bahkan ada juga ‘episode’ Banser mengajak Sandi menyanyikan lagu Yalal Wathon. Di depan massa Sandi menjelaskan betapa karut marut penataan ekonomi. Swa sembada pangan harus diwujudkan, stop impor komoditi pangan.

“Jadi 2019….?,” tanya Sandi. Ribuan massa itu langsung menyahut “Ganti Presiden.” Sandi langsung menegaskan: 2019 petani tebu makmur, 2019 harga-harga terjangkau, 2019 emak-emak bahagia, 2019 buka lapangan kerja seluas-luasnya, 2019 Lumajang sukses.

Sandi juga sempat mengunjubngi Pasar Baru Lumajang. Di sini Sandi mengaku husnudzon atau berprasangka baik atas pernyataan Presiden Joko Widodo soal orang super kaya datang ke pasar pas keluar bilang mahal. Ia yakin yang dimaksud Jokowi bukan dirinya.

“Saya huznudzon saja atas pernyataan Pak Presiden. Mungkin yang dimaksud bukan saya. Tapi kalau memang ditujukan kepada saya, yang bilang harga-harga di pasar naik dan tidak stabil, bukan saya, tapi pedagang dan pembeli sendiri,” kata Sandi saat mengunjungi Pasar Baru Lumajang.

Sandiaga mencontohkan Ibu Lulu dan Lina di Lumajang yang mengeluh padanya karena harga naik. “Seperti hari ini di pasar Lumajang. Ibu Lulu dan Ibu Lina, harga sayur mayur memang naik turun. Kacang panjang yang kemarin Ro 3.000 sekarang Rp 4.000, begitu juga dengan Pak Aris, pedagang tempe yang dibungkus plepah pisang, hari ini naik Rp 1.000,” ucapnya.


Dulu Dukung Jokowi

Sandi menyatakan sudah tiga tahun dia menjadi Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Menurutnya, sudah menjadi tugasnya-lah sebagai mitra pemerintah memantau harga-harga di pasar.

“Tahun 2012, APPSI mendukung Pak Jokowi saat kampanye pilgub DKI. Bahkan sempat dikriminalisasi dan dipanggil Bawaslu karena kegiatan mendukung pencalonan Pak Jokowi kala itu. APPSI mendukung Pak Jokowi di tahun 2012, karena program Pak Jokowi (katanya) serius memajukan pedagang pasar dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau. Nyatanya?” terang Sandi.

Selain itu, Sandiaga menyebut meski dirinya keluar-masuk pasar, hal itu bukan untuk belanja pencitraan melainkan mendengar aspirasi. “Belanja ke pasar itu tugas orang rumah saya. Kalau saya belanja di pasar itu namanya pencitraan,” kata Sandi. [dtc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita