Reaksi Karni Ilyas saat Fahri Hamzah Menolak Sesi Bicara Dirinya yang Jadi Narasumber ILC

Reaksi Karni Ilyas saat Fahri Hamzah Menolak Sesi Bicara Dirinya yang Jadi Narasumber ILC

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menjadi satu di antara narasumber yang hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (21/11/2018).

Dalam acara tersebut, Fahri Hamzah mendapatkan sesi bicara dua terakhir sebelum acara usai.

Namun, Fahri sempat menolak dirinya untuk mendapatkan sesi berpendapat soal kasus Baiq Nuril yang sedang diangkat pada tema ILC tersebut.

Mulanya, pembawa acara Karni Ilyas, mempersilahkan Fahri untuk mengutarakan pendapat.

"Fahri Hamzah," ujar Karni Ilyas mempersilahkan Wakil Ketua DPR tersebut.

Fahri menolak, dengan mengatakan untuk Menteri Kominfo, Rudiantara terlebih dahulu untuk menyampaikan pendapatnya.

"Pak Menteri dulu, Pak Menteri dulu," kata Fahri yang sempat menolak berargumen sebelum Rudiantara.

Permintaan Fahri tersebut langsung ditolak oleh Karni Ilyas.

"Enggak beliau nanti jawab semua, nanti Anda ngritik lagi," ujar Karni sambil tersenyum.

Fahri pun menerima saran Karni dan memulai sesi bicara dirinya.

Sementara itu, dalam acara tersebut, Fahri mengungkapkan rasa keprihatinananya atas kasus yang menimpa Baiq Nuril.

Karena sebagai seorang guru yang masih berstatus honorer harus mengalami musibah ini.

Ia menganggap bahwa seorang Baiq Nuril sama seperti Lalu Muhammad Zohri, atlet lari.

Persamaan keduanya yakni dianggap sebagai seorang bangsawan yang bisa menjaga dirinya sendiri.

"Baiq itu sama dengan Lalu, Lalu dan Baiq itu adalah perlambang dari kebangsawanan seseorang."

"Jadi Baiq Nuril itu adalah bangsawan."

"Kalau dulu kita sekolah di Lombok, punya teman Baiq, kita tahu orang ini adalah bangsawan dan perempuan yang pasti tahu cara menjaga dirinya, menjaga kehormatannya karena dia berasal dari keluarga atau masyarakat yang terhormat," kata Fahri yang dikutip dari Tribun Solo.

Fahri juga memberikan tanggapannya pula terkait aksi Nuril yang merekam percakapan asusila sang Kepala Sekolah di SMA 7 Mataram yang bernama Muslim.

Menurut Fahri, aksi Nuril sebagai bentuk penolakan karena merasa tidak nyaman.

"Jadi kalau dia merekam atasannya, itu karena ia menggunakan mekanisme kebangsawanannya untuk menolak."

"Pasti dia tidak nyaman tapi dia punya etika untuk menjaga agar seorang atasan itu mengerti juga bahwa hal-hal seperti ini tidak layak untuk dilakukan."

"Itu sebabnya barang itu ia siapkan kalau suatu hari orang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi."

Kedatangannya ke ILC, Fahri sebelumnya menuturkan hendak bertemu langsung dengan Nuril.

Namun tak terpenuhi karena Nuril sedang dalam kondisi tidak baik.

Tonton video lengkapnya di bawah ini:


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita