Presiden Baru Dilantik, Maladewa Bersiap Menjauh dari China

Presiden Baru Dilantik, Maladewa Bersiap Menjauh dari China

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ibrahim Mohamed Solih resmi dilantik menjadi presiden baru Maladewa pada Sabtu (17/11) waktu setempat.

Dia menang dalam pemilu presiden September lalu setelah oposisi bersatu untuk mengusir petahana pro China Abdulla Yameen.

Solih yang berusia 54 tahun muncul sebagai kandidat oposisi umum karena semua pembangkang kunci dipenjara atau dipaksa untuk diasingkan oleh pemerintahan Yameen yang mengambil alih kekuasaan pada tahun 2013 lalu.

Pada sesi khusus parlemen yang diadakan di Stadion Sepak Bola Nasional di ibukota Male akhir pekan ini, Solih diambil sumpah jabatan. Pengambilan sumpah jabatan itu dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara tetangga, termasuk di antaranya adalah Perdana Menteri India Narenda Modi.

Channel News Asia mengabarkan bahwa kehadiran Modi adalah refleksi dari rasa lega yang dirasakan di India atas terpilihnya Solih.

Pasalnya, Maladewa menjauh dari India dalam hal kerjasama bilateral. Maladewa di bawah pemerintahan Yameen memilih untuk lebih dekat ke Beijing yang meminjamkan jutaan dolar untuk infrastruktur yang ditempatkan di kepulauan.

"Saya yakin bahwa kunjungan saya akan membawa era baru dari pertukaran dan kerjasama yang lebih erat antara kedua negara kami," kata Modi di akun resmi Facebook.

"Terutama dalam infrastruktur, perawatan kesehatan, konektivitas dan pengembangan sumber daya manusia," sambungnya.

Diketahui, Partai Demokrat Maladewa (MDP) di mana Solih bernaung telah berjanji untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai 'kolonialisme China.'

Pemimpin MDP dan mantan Presiden Mohamed Nasheed telah berjanji partainya akan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dan merundingkan kembali jutaan dolar pinjaman yang diambil dari Beijing.

Saat ini diketahui bahwa lebih dari 80 persen utang luar negeri Maladewa berasal dari China. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita