Prabowo: Tugas Saya Dulu Ngejar-ngejar Sohibul Iman dan Amien Rais

Prabowo: Tugas Saya Dulu Ngejar-ngejar Sohibul Iman dan Amien Rais

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara pembekalan Relawan Prabowo-Sandi di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (22/11). Dalam sambutannya di depan ribuan relawan, Jenderal berjuluk 08 itu mengaku aneh dengan struktur Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Sebab menurut Prabowo, dalam koalisinya, terdapat anak Presiden pertama RI Soekarno dan Anak Presiden kedua RI Soeharto. Kedua presiden tersebut sempat dianggap berseberangan, namun kini kedua anaknya bersatu dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur.

Dua anak presiden yang dimaksudkan Prabowo adalah Rachmawati Soekarnoputri dan Siti Hediati, anak keempat Soeharto.

"Jadi dulu Pak Harto pernah dianggap berseberangan dengan Bung Karno. Sekarang anaknya Pak Harto sama-sama dengan anaknya Bung Karno (dalam koalisi)," kata Prabowo.

Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini menambahkan, dalam koalisinya juga ada tokoh reformasi, Amien Rais. Padahal, pendiri PAN itu juga sangat bertentangan dengan Soeharto, bahkan turut berperan dalam menggulingkan Soeharto

"Sekarang Pak Amien Rais duduk satu jajar dengan anaknya Pak Harto," ujar Prabowo disambut riuh relawan.

Selain itu, Prabowo mengatakan, koalisinya juga terdapat Sohibul Iman yang pernah diburu oleh tentara karena sering demo menentang pemerintah. Namun kini, Presiden PKS itu berada bersama dalam satu gerbong untuk memperjuangkan rakyat.

"Pak Sohibul Iman dulu demo-demo dikejar tentara, sekarang beliau yang ngusung mantan tentara. Dulu saya ditugaskan ngejar-ngejar Pak Sohibul Iman, sama pak Amien Rais, makanya Pak Amien Rais Nuwun Sewu. Disini juga banyak tokoh tokoh-tokoh HMI, aku dulu juga kejar-kejar mereka, sekarang mereka yang dukung saya," paparnya.

Menurut Prabowo, sudah saatnya seluruh pihak bersatu dan melupakan perpecahan yang terjadi di masa lalu. Baginya, masyarakat Indonesia harus bersatu untuk memperbaiki bangsa ke depannya.

"Karena kita sadar bahwa sekarang saatnya jangan melihat ke belakang, jangan melihat perpecahan, mari kita cari persatuan, mari kita bersatu dan mari kita Selamatkan masa depan bangsa kita dan anak anak kita," tandasnya. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita