Polisi Saudi Minta HRS Buat Nama yang Dicurigai

Polisi Saudi Minta HRS Buat Nama yang Dicurigai

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) mengaku disuruh membuat daftar nama-nama yang patut dicurigai melakukan gerakan memata-matai segala kegiatannya selama tinggal di Arab Saudi.

"Saya diminta untuk membuat daftar orang-orang yang saya kenal, saya tahu, yang saya curigai melakukan gerakan memata-matai segala kegiatan saya selama di Saudi ini," kata Habib Rizieq dalam konfrensi persnya lewat You Tube, Jumat (9/11/2018).

Habib Rizieq saat ini sedang membuat daftar tersebut, bahkan HRS menduga tahu betul siapa-siapa yang bermain baik yang datang dari Indonesia atau warga negara Indonesia yang mungkin di Negara Saudi yang direkrut pihak tertentu untuk melakukan gerakan memata-matai.

"Jadi daftar ini sedang kita buat dan pertimbangkan mana nama yang akan kita serahkan, mana nama yang kita tidak serahkan dulu. Tapi saya ingatkan semua pihak jangan coba-coba bermain api, maka anda akan terbakar sendiri," ujarnya.

Di samping itu, HRS telah diminta kesediaannya oleh Kepolisian Saudi Arabia untuk membuat laporan terkait perbuatan tidak menyenangkan karena ada pihak yang memasang poster di tembok rumah tinggalnya di Saudi.

"Saya kembali dipanggil oleh Kepolisian Saudi, ternyata saya tidak ada pemeriksaan lanjutan. Kasus saya sudah selesai karena saya sebagai korban, tapi pihak Kepolisian Saudi meminta kesediaan saya untuk melaporkan kejadian," jelas dia.

Menurut dia, karena ada hal yang membuat mereka tersinggung dimana ada seseorang yang meletakkan poster di rumah tinggalnya. Bukan hanya itu, ada pihak yang memfotonya dan diduga mereka bersembunyi di salah satu gedung di sekitar gedung-gedung tempat tinggal Habib Rizieq.

"Pada saat saya berdialog dengan kepolisian, mereka mengambil gambar dengan kamera dari jarak jauh dan sangat fokus sekali. Kemudian foto tersebut disebarkan di Indonesia disiarkan di berbagai televisi. Ini membuat Kepolisian Saudi sangat marah, mereka tersinggung dan mereka kecewa," katanya.

Karena sebetulnya, kata Habib Rizieq, menurut mereka apa yang dilakukan mereka kepadanya hanya rutinitas biasa, ada poster dipasang sebuah rumah lalu dipanggil penghuni rumah ditanya dan itu rutinitas standar yang biasa dilakukan Kepolisian Saudi.

"Karena poster apapun tidak boleh dipasang di rumah-rumah tinggal di Saudi, itu peraturan negara. Pemerintah Saudi atau Kepolisian Saudi marah, kecewa karena ada penyebarluasan foto secara masif di negara Indonesia yaitu ada seorang perwira kepolisian sedang menanyai dirinya di tengah jalan dan itu menjadi viral," tandasnya. [inc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita