Pengemudi Ojol Ikut Dukung Prabowo-Sandi, PDIP Nunggu ‘Bola Muntah’?

Pengemudi Ojol Ikut Dukung Prabowo-Sandi, PDIP Nunggu ‘Bola Muntah’?

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Isu ojek online yang digoreng untuk menyudutkan Prabowo menjadi mentah. Ini menyusul berbagai elemen masyarakat, termasuk Ojek Online yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden Prabowo Subiyanto-Sandiaga Uno.

Sejumlah elemen yang terdiri dari guru honorer, buruh, perawat, nelayan, pedagang kaki lima hingga pengemudi ojek online itu tergabung dalam Relawan Pemenangan Rumah Indonesia. Masing-masing perwakilan dari simpul menyampaikan orasi dukungan secara bergantian.

“Dukungan ojol untuk Prabowo-Sandi sudah mencapai 75 persen, insya Allah,” kata Bung Rusli dari Komite Aksi Nasional Transportasi Online (Kato) di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (23/11).

Menurutnya, para poengemudi ojek online (ojol) siap memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 tanpa bayaran sepeser pun. “Siap jadi relawan tanpa dibayar untuk Prabowo-Sandi,” ujar Bung Rusli.

Deklarasi dukungan relawan turut dihadir Ketua BPN Prabowo-Sandi Djoko Santoso, Jubir BPN Ferry Juliantono, Direktur BPN Prabowo-Sandi Ferry Mursyidan Baldan, dan sejumlah tim pemenangan lain.

Ojek Online Sulit ‘Digoreng’

Sementara, PDI Perjuangan menilai pernyataan calon presiden Prabowo Subianto tentang tukang ojek online telah merendahkan sebuah profesi. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menyayangkan pernyataan yang disampaikan Prabowo dalam ajang Indonesia Economic Forum, Rabu lalu (21/11).

“Menjadi pemimpin itu tidak boleh menghina profesi tukang ojek,” katanya saat mengisi Bimbingan Teknik Caleg PDIP di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Jumat (23/11).

Untuk itu, Hasto meminta para caleg PDIP tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang merendahkan martabat profesi tertentu. Atau juga merendahkan harkat dan martabat masyarakat. “Menjadi pemimpin itu harus menggelorakan martabat dan kehormatan rakyat apapun profesinya,” tegasnya.

Padahal, Prabowo membahas tentang jalur karier pemuda yang kini menjadi tren. Dia menyoroti banyaknya pemuda yang setelah lulus SMA terpaksa bekerja menjadi tukang ojek. Ini adalah sebuah keprihatinan bersama. Betapa sulit mencari kerja.

“Yang paling di sebelah kanan adalah topi SD setelah ia lulus ia pergi ke SMP setelah ia lulus ia pergi ke SMA, dan setelah lulus dari SMA ia menjadi pengemudi ojek. Sedih, tetapi ini kenyataan,” ujar Prabowo.

Walhasil, apa yang disampaikan Prabowo justru merupakan pembelaan bagi lulusan SMA. “Sulit digoreng bro!” demikian suara mereka. [dtc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita