PDIP Nilai Ma'ruf Amin Ulama Besar, Tak Mungkin Hatinya Dibutakan Kekuasaan

PDIP Nilai Ma'ruf Amin Ulama Besar, Tak Mungkin Hatinya Dibutakan Kekuasaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ucapan budek dan buta yang dilontarkan Cawapres Ma'ruf Amin dinilai lebih kepada kritik dalam dinamika politik saat ini yang lebih mengedepankan ambisi kekuasaan sampai membutakan hati nurani. Maka itu, pernyataan Ma'ruf jangan dipolitisasi dengan mengaitkan masyarakat berkebutuhan khusus (difabel).

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Capres dan Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai Ma'ruf merupakan ulama besar yang tidak mungkin mata hatinya dibutakan kekuasaan. Apalagi, sampai menyinggung perasaan masyarakat difabel.

"Kami sangat menyayangkan adanya politisasi terhadap kaum difabel. Pak Jokowi sendiri di pembukaan Asian Para Games memberikan semangat bagaimana disability untuk membawa keharuman bangsa," ujar politikus PDIP itu di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Selain itu, Jokowi juga sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah untuk memberikan kebijakan yang menguntungkan masyarakat difabel. Misalnya, memperbesar akses di ruang publik kepada masyarakat difabel.

"Yang kita lihat sekali lagi dari seorang pemimpin adalah keputusan politik yang diambil bagaimana keputusan Pak Jokowi dan Ma'ruf dalam programnya sangat memberikan ruang besar terhadap kaum difabel," ucapnya.

Ma'ruf Amin ketika menghadiri acara lomba musisi jalanan di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018) sempat menyinggung kinerja Jokowi. Menurutnya, Jokowi memiliki banyak prestasi dan masyarakat sudah merasakan manfaatnya.

"Orang sehat bisa melihat jelas prestasi yang ditorehkan Pak Jokowi, kecuali orang budek saja tidak mau mendengar informasi dan orang buta saja tidak bisa melihat realitas kenyataan Jokowi," ujar Ma'ruf di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018). [inews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita