Lagi, Warga Miskin Disuruh Makan Telur Campur Belatung

Lagi, Warga Miskin Disuruh Makan Telur Campur Belatung

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, kemarin (25/11) gagal total.

Ini setelah telur yang akan diberikan ke warga busuk dan penuh belatung. Tak hanya itu, beras BPNT kemasan tujuh kilogram juga meniran dan berwarna mangkak.

Pantauan di lokasi, ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) sudah memadati kantor balai desa Morosunggingan sekitar pukul 07.30 WIB. Setiba di sana, warga agak curiga terhadap bau busuk yang menyengat di dalam kantor tempat penyimpanan telur dan beras.

Hingga akhirnya mulai pukul 08.00 WIB satu per satu warga mengambil satu kilogram telur yang dikemas di dalam plastik mika serta satu karung beras kemasan tujuh kilo.

Namun, saat diperiksa di luar ruangan, salah satu warga menjerit kaget karena terdapat belatung yang menggeliat di dalam kemasan telur. Warga lain pun ikut mengikuti memeriksa kondisi telur. Suasana penyaluran BPNT di balai desa menjadi riuh karena telur yang diterima warga  busuk, pecah-pecah hingga penuh belatung.

Tak sedikit pula warga yang muntah-muntah di lokasi ketika beberapa warga memecah telur yang busuk tersebut hingga baunya menyengat. ”Iya telurnya banyak yang dikembalikan karena banyak yang busuk dan berbelatung,” ujar Siti Nur salah satu warga kemarin.

Dijelaskan, sekilas telur tersebut tampak bagus karena dikemas dalam plastik mika bening. Namun setelah diperiksa ternyata telur banyak yang dierami belatung. ”Belatungnya putih, besar-besar. Sebagian besar telurnya juga bunyek, ketika dikocok tampak bunyi ocok-ocok,” jelas dia.

Warga yang kecewa dengan kondisi telur busuk, langsung mengembalikan ke kantor desa. Mereka pun banyak yang pulang dengan tangan kosong. Meski demikian, ada juga sejumlah warga yang tetap menerima BPNT tersebut. ”Ya sebagian ada yang menerima, tapi ya gitu. Diperiksa yang benar-benar bagus dan tidak busuk,” tandasnya.

Dia berharap, kondisi telur yang busuk tersebut segera diganti dengan kondisi yang layak konsumsi. Menurut warga, adanya telur busuk dalam kemasan tersebut karena sudah terlalu lama ditimbun dan tidak diperiksa sebelum disalurkan. ”Ya mungkin dari sananya, ini kayaknya sudah lama,” jelas dia.

Selain menolak penyaluran telur, warga juga enggan menerima bantuan beras yang dikemas dalam karung kecil itu. Alasannya, karena banyak beras yang meniran. Kondisinya pecah-pecah dan lembut. Warna beras juga banyak yang mangkak kekuning-kuningan. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita