Ketum Indonesia Muda: Upaya Gagalkan Reuni Akbar 212 Tidak akan Berhasil

Ketum Indonesia Muda: Upaya Gagalkan Reuni Akbar 212 Tidak akan Berhasil

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Upaya untuk menggagalkan reuni akbar 212 semakin masif. Mulai dari pemasangan spanduk gelap yang berisi ajakan tidak mengikuti reuni, hingga kabar pemerintah akan menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, Jakarta di hari yang sama, Minggu (2/12) mendatang.

Ketua Umum Relawan Indonesia Muda, Lutfi Nasution mengatakan upaya penggagalan reuni tersebut tidak serta merta dapat dilakukan. 

"Saya mengira upaya sekelompok orang untuk menggagalkan reuni akbar 212 tidak akan membuahkan hasil, justru upaya mereka yang gagal total," kata Lutfi, Selasa (27/11).

Lantaran upaya untuk menggagalkan reuni tidak berhasil, kata Lutfi, pihaknya mendengar kabar di hari yang sama akan digelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Masjid Istiqlal. 

"Jika desas-desus pemerintah pada 2 Desember 2018 akan melaksanakan Peringatan Maulid Nabi di Masjid Istiqlal benar adanya, maka saya menduga ini sebagai indikasi upaya pemerintah melakukan penggembosan terhadap peserta reuni akbar 212," ujar Lutfi.

Lutfi menegaskan, Reuni Akbar 212 bukan ajang kampanye salah satu capres dan cawapres tertentu. Pihaknya, lanjut Lutfi, mendukung reuni akbar 212. Dimana, siapapun berhak ikut di dalamnya. 

"Hanya pihak-pihak yang phobia Islam saja yang ketakutan dengan kegiatan ini, sejarah membuktikan pada saat Aksi Bela Islam 2 Desember 2016, kita menjaga saudara kita yang non muslim melangsungkan pernikahan di Gereja Katedral dan tidak ada sebatang rumput pun yang mati terinjak," tegasnya.

Pihaknya, sambung Lutfi, menimbau seluruh anggotanya baik yang muslim maupun non muslim hadir dalam Reuni Akbar 212 di Monas, 

"Menggunakan baju muslim dan bagi non muslim mengenakan busana berkerah Sanghai, jangan ada atribut salah satu capres dan cawapres. Ingat, kita berkumpul di Monas. Bukan di Istiqlal," ujarnya.

Lutfi mengingatkan peserta mewaspadai provokator yang menyelinap masuk dalam barisan Reuni Akbar 212. 

"Ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi, kita perlu mewaspadai provokator yang disusupi oleh kelompok tertentu yang bertujuan menodai kegiatan mulia ini. Kita harus saling jaga, saling mengingatkan dan saling mengayomi, walaupun kita berasal dari daerah yang berbeda, sehingga jika terjadi hal-hal yang menjurus 'kejanggalan' dan atau 'berbau provokasi' kita bisa cegah sejak dini secara bersama-sama," terangnya.

Indonesia Muda, tambah Lutfi, akan selalu setia berada di garis rakyat dan berjuang bersama ulama menunaikan kewajiban untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. 

"Yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Adil dan Makmur," pungkasnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita