Ini Agenda Reuni 212, Sejumlah Tokoh NU Dipastikan Hadir, Ma’ruf Amin Sibuk Mewaspadai

Ini Agenda Reuni 212, Sejumlah Tokoh NU Dipastikan Hadir, Ma’ruf Amin Sibuk Mewaspadai

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) terus melakukan konsolidasi guna ikut menyukseskan Reuni Akbar Alumni 212 di Jakarta, Minggu (2/12) depan. Sejumlah tokoh NU dan pesantren disebut siap hadir di acara tersebut.

“Selain Jawa Timur, dari Jawa Tengah dan Jawab Barat banyak kiai pesantren dan mantan pengurus NU yang siap hadir untuk mengukuti dzikir dan shalawat di Reuni Akbar Alumni 212. Ini dilakukan demi keutuhan bangsa dan negara. InsyaAllah Sabtu (1/12) kami sudah sampai di Jakarta,” demikian H Agus Solachul A’am Wahib Ketua BKSN kepada duta.co, Minggu (25/11/2018).

Menurut Gus A’am Wahib, setelah koordinasi dengan panitia, acara dimulai pukul 03.00 WIB dengan dzikir dan shalawat. Pukul 04.00-05.00 WIB salat subuh berjamaah. Dilanjutkan pukul 06.00-07.30 persiapan. Pukul 07.30-08.30 WIB para peserta reuni alumni Aksi 212 berdzikir dan doa bersama yang dipimpin Ust Arifin Ilham. Lalu pukul 08.30-09.00 WIB dimulai acara seremonial, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan kalam Ilahi.

Pukul 09.00-10.00 WIB ada sambutan-sambutan yang diberikan Ketua Panitia Misbahul Anam, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, serta tokoh-tokoh agama, ormas Islam, dan masyarakat. Pukul 10.00-11.00 WIB para peserta reuni alumni Aksi 212 mendengarkan ceramah agama oleh para alim ulama dan tokoh-tokoh disertai dengan doa penutup.

“Agenda terakhir pukul 11.30-12.30 WIB. setelah salat dzuhur berjamaah dan para pesera reuni alumni Aksi 212 pulang bersama dengan tertib,” jelasnya.

Ditanya apakah tidak ada agenda politik? “Terserah yang melihat. Mau dicap politik, silakan. Tidak, juga tidak apa-apa. Yang jelas, pertama, silaturrahim (konsolidasi) umat Islam menghadapi tahun politik seperti ini, adalah penting. Doakan bangsa dan negara. Kedua, kalau pun ada politik, haruslah politik yang berdasarkan agama. Karena agama dengan politik, sesungguhnya tidak bisa dipisah,” tegasnya.

Kiai Ma’ruf yang Bikin 212

Sementara, Cawapres Ma’ruf Amin kembali bicara soal aksi 212. Kiai Ma’ruf menyayangkan adanya upaya menghidupkan lagi 212 yang dianggap malah berpolitik.

“212 itu saya yang bikin, saya yang mengeluarkan fatwanya. Itu fatwa tentang penegakan hukum karena Ahok menghina agama,” kata Ma’ruf di Yayasan Al-jihad Assalahuddin Al Ayyubi, Jalan Papanggo I, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (24/11/2018).

Saat itu, menurut Kiai Ma’ruf dibentuk Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Sejumlah tokoh disebut juga terlibat seperti Habib Rizieq Syihab dan Bachtiar Nasir.

“Kemudian digerakkan 411 dan 212, tujuannya supaya Ahok dihukum. Alhamdulillah selesai, akhirnya Ahok dihukum. ya sudah selesai. 212 selesai,” jelas Kiai Ma’ruf.

Setelah itu, Ma’ruf mengaku membubarkan GNPF MUI karena persoalan hukum Ahok sudah selesai di pengadilan. “(Tapi) oleh kelompok tertentu dihidupkan lagi, (namanya) PA 212. Tidak jelas tujuannya, ini malah jadi kegiatan politik. Begitu juga dibentuk GNPF ulama, ulamanya mana, fatwanya mana? Ini jadi gerakan politik. Ini kita waspadai,” tegas Kiai Ma’ruf yang kini justru dibuat sibuk oleh gerakan 212 bikinannya.[dtc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA