Gambarkan Detik-detik Pesawat Jatuh, Begini Laporan Data Black Box

Gambarkan Detik-detik Pesawat Jatuh, Begini Laporan Data Black Box

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Flight Data Recorder (FPD) Black box Lion Air JT 610 PK-LQP yang jatuh di perairan karawang ditemukan oleh penyelam Batalyon Intai Amfibi TNI AL. Black box ini diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk diolah datanya. Nantinya data FDR akan dikombinasikan dengan data Cockpit Voice Recorder (CVR) untuk melihat situasi terakhir sebelum pesawat jatuh.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi pernah merilis laporan final seputar data black box pesawat jatuh di situsnya. Dari data yang diolah KNKT dapat terlihat detik-detik pesawat jatuh setelah menyandingkan data FDR dan CVR. Misalnya saat pilot meminta pada ATC, terlihat saat ketinggian pesawat berapa dan data-data pendukung penerbangan lainnya.

Kecelakaan Merpati Nusantara MA-60 tahun 2011

Seperti laporan final KNKT terkait kecelakaan Merpati Nusantara Airlines MA-60 yang jatuh di Kaimana pada 7 Mei 2011 silam. KNKT menyusun kronologi data CVR dan FDR ini dalam tabel berlini masa UTC/Coordinated Universal Time.

Detik-detik kecelakaan pesawat, kolom UTC Time tertulis "0448.43", sedang di CVR kala Enhanced Ground Proximity Warning Systems (EGPWS) atau Terrain Awareness and Warning System (TAWS) alias sistem untuk mengindari tumbukan pesawat berbunyi, KNKT menuliskan kolom CVR seperti: EGPWS sounded "two hund...." followed by warning "terrain, terrain".

Sedangkan di sampingnya, data dalam FDR, KNKT menuliskan, "151 feet radio altitude, 158 knotsairspeed, bank angle 28° to the left,70% left and 82% right engine torque, heading 301 degree, vertical speed 2944 fpm down.

Kecelakaan AirAsia QZ8501

KNKT juga mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 pada 28 Desember 2014 lalu. Pesawat rute Surabaya-Singapura itu disebut mengalami stall berkepanjangan hingga akhirnya jatuh ke laut Jawa. Di dalam pesawat terdapat 162 orang, terdiri dari 2 orang pilot, 4 awak kabin, seorang engineer dan 156 penumpang.

Dalam penerbangan ini pimpinan penerbangan (captain pilot) bertindak sebagai pilot monitoring dan co-pilot bertindak sebagai pilot flying. KNKT pun mengungkap data black box penerbangan tersebut. Berikut laporan KNKT terkait kecelakaan pesawat tersebut:

Pesawat Airbus A320 yang dioperasikan PT Indonesia AirAsia ini dalam penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Changi Singapura. Pesawat berangkat pukul 05.35 WIB dengan ketinggian jelajah 32.000 kaki dan dijadwalkan tiba di Singapura pukul 08.36 waktu setempat.

Sejak pukul 06.01 WIB, flight data recorder (FDR) mencatat terjadi 4 kali aktivasi tanda peringatan (master caution) yang disebabkan karena terjadinya gangguan pada sistem rudder travel limiter (RTL). Gangguan ini juga mengaktifkan electronic centralized aircraft monitoring (ECAM) berupa pesan: AUTO FLT RUD TRV LIM SYS. Berdasarkan message ini, awak pesawat melaksanakan perintah sesuai dengan langkah-langkah yang tertera pada ECAM. Tiga gangguan awal yang muncul pada sistem RTL, ditangani oleh awak pesawat sesuai dengan instruksi dari ECAM.

Gangguan keempat terjadi pada pukul 06.15 WIB dan FDR mencatat penunjukan berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya, namun menunjukkan kesamaan dengan kejadian pada tanggal 25 Desember 2014 saat pesawat masih di darat ketika CB (circuit breaker) dari flight augmentation computer (FAC) direset. Tindakan awak pesawat setelah gangguan keempat ini mengaktifkan tanda peringatan kelima yang memunculkan pesan di ECAM berupa AUTO FLT FAC 1 FAULT dan keenam yang memunculkan pesan di ECAM berupa AUTO FLT FAC 1+2 FAULT.

Setelah AUTO FLT FAC 1+2 FAULT, auto-pilot dan auto-thrust tidak aktif, sistem kendali fly by wire pesawat berganti dari normal law ke alternate law di mana beberapa proteksi tidak aktif. Pengendalian pesawat oleh awak pesawat secara manual selanjutnya menyebabkan pesawat masuk dalam kondisi yang disebut sebagai 'upset condition', dan 'stall' hingga akhir rekaman FDR. KNKT tidak menemukan tanda-tanda atau pengaruh cuaca yang menyebabkan terjadinya kecelakaan ini. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita