Fakta Mayat di Drum, Pesan Terakhir ke Istri hingga Sederet Karier dari Wartawan sampai Pengusaha

Fakta Mayat di Drum, Pesan Terakhir ke Istri hingga Sederet Karier dari Wartawan sampai Pengusaha

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43) ditemukan tewas mengenaskan dalam sebuah drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018).

Dufi meninggalkan satu orang istri bernama Bayu Yuniarti Hendriani dan enam orang anak.

Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat Dufi di dalam drum yang dirangkum TribunWow.com.

Kronologi Penemuan

Dikutip dari Kompas.com, Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan jenazah Dufi pertama kali ditemukan oleh pemulung sampah, SA (56).

Pemulung tersebut awalnya mengira bahwa isi dalam drum tersebut adalah sampah.

Namun, setelah dibuka, SA kaget dan segera meminta bantuan ke warga.

"Dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," ucap Ita, Senin (19/11/2018).

Polisi pun segera mengidentifikasi korban dan menelpon keluarga Dufi.

Keluarga mulanya tidak menaruh curiga saat dihubungi pihak kepolisian, karena Dufi terbiasa bekerja di hari libur.

Bahkan, keluarga mengira Dufi terlibat kasus kriminal.

Namun, kecurigaan tersebut luntur setelah polisi bertanya posisi keluarga yang tak kunjung datang.

"Tetapi enggak mungkin deh (terlibat kasus kriminal) karena polisi menunggu kami datang. Sampai di jalan, kami ditelepon, 'sudah sampai mana?' Diminta cepat, dari situ kami merasa ada yang enggak beres nih," ujar Muhammad Ali Ramdoni, yang dikutip dariTribun Bogor.

Pesan Terakhir Dufi ke Istri

Almarhum Dufi, terakhir kali mengirim kabar kepada istri pada Jumat (16/11/2018) sebelum ditemukan tewas.

Bayu, istri Dufi sempat bercerita pada adik Dufi yang dua hari tidak ada kabar.

"Saya ditelepon istri almarhum bahwa almarhum sudah dua hari enggak pulang," ujar Doni, adik Dufi.

Doni bercerita, Dufi sempat memberi kabar ke Bayu untuk memarkirkan mobilnya di stasiun.

"WA terakhir yang disampaikan kepada istrinya, bahwa beliau bilang 'Mah saya sudah di stasiun, mobil diparkir. Di mana? Rawabuntu.' Itu Jumat jam 09.30 WIB atau 10.00 WIB sempat komunikasi terakhir. Nah itu sudah tidak ada lagi setelah itu," ucap Doni.

Karier Dufi

Dufi dikenal kepala keluarga yang bekerja keras untuk keluarganya.

Sebelum meninggal ia sempat berkarier di sejumlah perusahaan media.

Tercatat ia pertama kali mengawali karier di Harian Rakyat Merdeka.

Lalu pindah ke Indopos dan beberapa media televisi seperti iNews dan Berita Satu.

Selain bekerja di perusahaan media, Dufi juga membuka usaha periklanan dengan nama PT Cahaya Gemilang

Saat ini, Dufi telah dimakamkan di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Prosesi pemakaman itu disaksikan oleh keluarga dan kerabat Dufi yang berdiri mengelilingi liang lahat.

Keluarga pun tak kuasa melihat jenazah Dufi untuk terakhir kalinya.

Sementara itu, hingga kini pihak kepolisian masih mengusut penyebab kematian Dufi.



[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita