Elektabilitas PSI Betah di Nol Koma, Anak Buah Grace Bilang Begini

Elektabilitas PSI Betah di Nol Koma, Anak Buah Grace Bilang Begini

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Dalam beberapa hasil lembaga survei, elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI)‎ di urutan buncit. Bahkan partai yang dimotori oleh Grace Natalie ini dipastikan akan sulit menembus ke parlementary treshold. 

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara PSI Rian Ernest mengatakan, adanya hasil dari survei ini menjadi penyemangat dirinya dan juga kader-kader untuk bisa mere‎but hati masyarakat.

"Jadi kita harus lebih banyak keluar dan blusukan, terus terang kikta di PSI selalu berusaha," ujar Rian kepada JawaPos.com, Kamis (15/11).

Menurut Rian untuk menambah elektabilitas, PSI juga dalam waktu dekat ini akan memasang baliho-baliho besar di sejumlah daerah. Strategi itu dipilih supaya masyarakat mengenal partai debutan ini.

"Balihonya bukan hanya di Jakarta, tapi ada di daerah-daerah lain," katanya.

Rian mengaku memang sebagai partai baru tidak mudah merebut hati masyarakat di Pemilu 2019. Perlu adanya perjuangan keras. Apalagi dengan adanya batasan-batasan yang diberikan oleh penyelenggara pemilu.

"Sebagai partai baru memang tidak mudah untuk menampilkan diri, karena kita enggak bisa juga menampilkan diri di media," pungkasnya.

Diketahui, dalam survei Litbang Kompas ada lima partai yang lolos d‎ari parlementary treshold. Adapun partai yang lolos ke Senayan adalah, PDIP (29,9 persen), Gerindra (16,0 persen), PKB (6,3 persen), Golkar (6,2 persen) dan Demokrat (4,8 persen).

Sementara yang tidak lolos parlementary treshold adalah, Partai Nasdem (3,6 persen), PKS (3,3 persen), PPP (3,2 persen), PAN (1,5 persen), Perindo (1,0 persen), Hanura (1,0), Berkarya (0,4), PSI (0,4 persen), PBB (0,4 persen)‎, Garuda (0,3 persen), dan PKPI (0,1 persen).

Survei ini dilakukan pada 24 September hingga 5 Oktober 2018 dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan adalah stratified random sampling di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen.

Diketahui, 4 partai politik baru yang akan bertarung adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Berkarya, Perindo, dan Partai Garuda. Di antara keempat partai baru tersebut, bisa dibilang PSI menjadi partai yang sering menjadi pemberitaan dan sorotan. Sejumlah kader partai berbasis anak muda itu tak jarang menghiasi media sosial dan televisi.

Namun sayangnya, PSI yang cukup eksis di media sosial itu memiliki elektabilitas yang memprihatinkan. Adjie menyebutkan, dari beberapa hasil temuan survei terakhir, elektabilitas PSI masih stagnan di bawah 0 persen. Alias nanokom (nasib nol koma).

Pada survei yang dilakukan LSI pada 4-14 Oktober lalu di sepuluh provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Lampung, dan Sulawesi Selatan, PSI masih meraih suara sebesar 0,2 persen.

"PSI relatif stagnan, tak lebih dari 0 koma, dan tidak akan pernah di atas 3 persen dan 4 persen," paparnya.

Kondisi tersebut semakin dipersulit dengan situasi pemilihan presiden dan pemilihan legislatif dilaksanakan serentak. Menurutnya, situasi ini semakin membuat citra partai politik semakin tergerus dengan paslon di pilpres. Itulah sebabnya, partai-partai politik semakin sulit untuk mendulang elektoral.

"Pemilih sulit membedakan mana program-program partai, termasuk PSI. Secara konten dan program kan relatif bagus ya, tapi karena ketutup pilpres akhirnya kurang mengetahui apa program-program PSI," ungkap dia. [jpc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita