“Bendera Komunis yang Harus Dibakar, Bukan Bendera Tauhid”

“Bendera Komunis yang Harus Dibakar, Bukan Bendera Tauhid”

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Koordinator acara ‘Semarak Maulid Nabi Dengan Tauhid’ di Solo, Sigit menyatakan bahwa bendera tauhid tidak seharusnya dibakar. Menurutnya, yang layak dibakar adalah bendera Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai kelompok yang pernah mengkhianati negeri.

“Bendera komunis lah yang seharusnya dibakar, karena sudah jelas mengkhianati negara ini, bukan bendera tauhid,” kata Sigit mengiringi aksi pembakaran bendera berlambang palu arit di Bundaran Gladak, Surakarta, pada Ahad (25/11/2018).

Menurutnya, PKI tidak boleh ada di Indonesia. Karena, merekalah yang sebenarnya musuh yang telah berkhianat dan mengancam kenyamanan bangsa Indonesia. Terlebih, pelarangan tersebut sudah tertera di TAP MPRS.

“Kami menenggelamkan bendera PKI dan menjunjung tinggi bendera merah putih, ini adalah bukti dari kecintaan kami pada negeri,” ujarnya.

“Kalau ada yang tidak setuju, keberatan, maka tanyakan mana makna bendera merah putih kalian?” imbuhnya.

Bagi seorang muslim, kata Sigit, seharusnya sangat marah ketika bendera tauhid dibakar. Terlebih, ketika pelaku pembakar bendera hanya dijerat dengan Pasal 174 KUHP karena telah membuat kegaduhan dalam sebuah acara.

“Ini adalah marah yang diridhoi, diberkahi karena membela, berjuang untuk agama,” tandasnya.

Acara ‘Semarak Maulid Nabi Dengan Tauhid’ dihadiri oleh ribuan orang. Acara diawali dengan aksi longmarch yang diikuti dengan tabligh akbar.[kn]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita