Timses Prabowo-Sandi Menjawab Tudingan Khilafah dan Anti Pancasila

Timses Prabowo-Sandi Menjawab Tudingan Khilafah dan Anti Pancasila

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa dalam dua tahun belakangan ini, kubu Prabowo sering dianggap sebagai anti pancasila, dan akan mendirikan negara dengan bentuk khilafah.

Menurut Hashim tudingan tersebut tidak berdasar dan fitnah. “Kami tidak ingin membuat Khilafah, ini tudingan, konyol, dangkal, itu hoaks. Selama dua tahun kami jadi korban hoaks soal khilafah,” kata Hashim saat menyambangi redaksi Tribunnews, Kamis (18/10).

Bagaimana mungkin pihaknya mau membentuk Khilafah. Menurut Hashim tim pemenangan Prabowo Sandi terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk dalam keyakinan agama.

“Kami sejak satu tahun, dua tahun ini sering dianggap anti Pancasila, mau bentuk khilafah. Saya terbuka saja, saya Kristen Protestan saya sering ke gereja. Pak Budi (wakil direktur BPN) katolik, dan ada yang Hindu,” katanya.

Hashim menduga tudingan anti-Pacasila dan khilafah, dilontarkan dari kubu lawan di Pemilu Presiden 2019. Selain itu, menurutnya pihak lawan menggunakan isu tersebut sebagai ‘peluru’ serangan karena menganggap Pancasila itu hanya sila pertama saja. Menurutnya, mereka lupa bahwa ada 5 sila dalam Pancasila.

Hashim mengatakan mereka yang jauh dari pancasila adalah mereka yang tidak menerapkan 5 sila dalam pancasila tersebut. Salah satunya yakni sila ke lima yang berbunyi ‘Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia’.

“Menurut kami. Yang sering terlupakan sila ke lima. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan sosial, itu karena kita tidak merasa adil situasinya. Kalau kita bicara sila ke lima orang bengong. Menurut Prabowo, kalau sila kelima tidak ditegakkan, sila ketiga terancam,” pungkasnya.

[swa]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA