Tentang Banner 'Jangan Larung Sesaji karena Bisa Tsunami' di Cilacap

Tentang Banner 'Jangan Larung Sesaji karena Bisa Tsunami' di Cilacap

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Banner-banner ajakan untuk tak menjalankan tradisi Sedekah Laut sempat terpasang di beberapa lokasi di Cilacap. Di antaranya ada banner yang bertuliskan 'Jangan Larung Sesaji karena Bisa Tsunami' menjadi yang paling ramai dibicarakan di media sosial. 

Sebenarnya ada beberapa banner dengan tulisan berbeda tapi menyerukan ajakan yang sama. Beberapa di antaranya 'Buat Program Wisata yang Alah tidak Murka', 'Rika Sing Gawe Dosa Aku Melu cilaka', dan 'Sedekah Karena Selain Allah Mengundang Azab Looh'. 

Di semua banner tersebut bertuliskan FUI Cilacap di bagian bawahnya. Meski ada berbagai kalimat berbeda pada banner-banner yang terpasang, namun banner yang tulisannya berisi tentang tsunami menjadi yang paling memacing perhatian dan komentar. 


Ketua Umum FUI Cilacap, Syamsudin tak membantah soal banner-banner itu. Menurutnya, banner dan spanduk yang disebar tersebut merupakan media dalam berdakwah, meskipun terdapat beberapa tulisan yang dianggap berlebihan karena semangatnya. Namun secara umum dia mengaku tidak menolak tradisi Sedekah Laut. 


"Silakan kita tidak menolak acara itu, silakan, cuma kami dari FUI, dari elemen masyarakat, maupun elemen ormas Islam itu ada yang tidak sepaham. Ketidaksepahaman itu maka muncullah kita berdakwah melalui media, spanduk itu kan media, tapi tidak menolak acara sedekah laut cuma kita berpesan kepada masyarakat bahwa khususnya masyarakat muslim kalau itu sebuah acara kepercayaan yang ada acara ritual, dan dilakukan oleh seorang muslim itu namanya sudah menyimpang dari ajaran Islam, karena cari berkah itu hanya kepada Allah semata," tuturnya saat dihubungi, Sabtu (13/10/2018).

Syamsudin mengatakan bahwa ada sekitar 120 banner yang dipasang di Cilacap berkaitan dengan acara Sedekah Laut. Kini barnner-banner itu telah dicopot. 

"Jadi ini ada kesalahan, ya saking semangatnya dicetak semuanya. Kalau jumlahnya 120an (spanduk) di daerah Kota Cilacap karena kita terfokus di kota, karena acara itu ada di kota. Karena kita izin resmi, pemberitahuan resmi dan tidak ada konten yang menzolimi," jelasnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita