Tanggapan MUI soal Jokowi Lafalkan Al-Fatihah Jadi Al-Fatekah

Tanggapan MUI soal Jokowi Lafalkan Al-Fatihah Jadi Al-Fatekah

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) melafalkan Al-Fatihah menjadi Al-Fatekah saat membuka MTQ Nasional ke-27 di Medan. Saat itu, Jokowi hendak mengajak masyarakat mendoakan korban bencana di Sulawesi Tengah.

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid, angkat bicara. Menurutnya, الفاتحة yang merupakan nama surat pertama dalam Al-Quran, jika ditulis dan dilafalan maka menjadi 'Al-Fatihah'.

"Translate yang benar Al-Fatihah," ucap Zainut Taudi kepada kumparan, Selasa (9/10).


Menurutnya, memang sering kali pelafalan itu dipengaruhi oleh dialek daerah atau disebut memiliki lahjah. Terutama pada huruf-huruf tertentu seperti di Jawa huruf ح itu dibaca k.

"Atau huruf ع dibaca ngain. Orang Mesir kalau baca huruf ق itu ga," tuturnya.

Zainut mengatakan jika terkait ayat suci Al-Qur'an maka diusahakan tidak dipengaruhi oleh dialek. Dalam hal ini, Al-Fatihah adalah nama surat pertama dalam Al-Quran, bukan ayat.

"Jadi lahjah atau dialek seperti ini kalau berkaitan dengan ayat suci Al-Qur'an diusahakan sesuai dengan makhroj hurufnya. Tapi kalau itu bukan ayat al-Quran boleh," pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi dalam pembukaan MTQ, menyebut dua kali Al-Fatihah. Pelafalan pertama 'Al-Fatihah', namun pada pelafalan kedua berubah menjadi 'Al-Fatekah'. Ucapan 'Al-Fatekah' ini spontan memicu sorak sorai warga yang hadir untuk meluruskan.

Politikus Golkar, Nusroh Wahid, menilai pelafalan itu wajar karena dipengaruhi oleh gaya bahasa Jokowi yang berasal dari Jawa.

"Alkamdulillahi rabbil alamin, alhamdulillah. Ya Owoh, kadang-kadang orang Jawa bilang begitu. La kaulawala kuwata illabillahilaliyil ngazim, orang Jawa kayak gitu hal biasa. Enggak usah dipersoalkan," ucap Nusron di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/10).

Menurutnya, pelafalan yang harus benar atau fasih itu hanya dalam salat. Baik dalam bacaan di setiap gerakan salat, atau bacaan Al-Fatihah dan surat-surat Al-Quran. "Alhamdulillahirabbilalamin, itu harus jelas," kata Nusron. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita