PKS: Publik Bisa Makin Simpati ke Prabowo karena Hoaks Ratna Sarumpaet

PKS: Publik Bisa Makin Simpati ke Prabowo karena Hoaks Ratna Sarumpaet

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais hari ini diperiksa di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Keterlibatan Amien Rais dalam kasus ini diyakini tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo-Sandi.

Amien merupakan salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan masyarakat sendirilah yang akan menilai bahwa penegakan hukum di Indonesia tak adil.

Sehingga, mereka akan tetap memilihi Prabowo-Sandi karena tak bersimpati pada calon petahana.

"Bisa jadi masyarakat justru semakin simpati pada pak Prabowo dan Sandi, karena mereka didzalimi, mereka diperlakukan dengan cara tidak adil," kata Hidayat di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (10/10).

"Karena hukum di Indonesia tidak diperlakukan secara transparan, hukum yang tidak berpihak kepada hukum itu sendiri," lanjutnya.

Ia membandingkan kasus Ratna dengan kasus lain yang sangat lambat diproses oleh kepolisian. Hidayat menilai kasus Ratna Sarumpaet cepat diproses karena berkaitan dengan Prabowo-Sandi.

"Sekali lagi bandingannya sangat jelas kok, banyak yang dilaporkan tapi enggak ada progres sama sekali. Padahal pelaporannya pun juga bukan hanya di Jakarta bukan hanya satu orang, di banyak tempat dan melibatkan banyak orang tapi juga tidak ada progres," jelasnya.

Justru, Hidayat mengingatkan agar kasus ini tak menjadi bumerang bagi kepolisian dan calon petahana. Ia pun yakin Prabowo-Sandi akan diuntungkan dengan adanya kasus ini.

"Jangan sampai sekali lagi kasus ini malah bergulir menjadi boomerang untuk kemudian malah menghadirkan simpati publik kepada Prabowo dan Sandi," ujarnya.

"Karena lagi-lagi rakyat Indonesia bukan politik dan bukan buta hukum, mereka mengerti dan sekaligus mereka mendengarkan bahwa begitu banyak kasus yang dilaporkan dan tidak ada progresnya," pungkasnya. [kmp]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita