Pemerintah Cina Hapus Simbol-simbol Islam di Kota Yinchuan

Pemerintah Cina Hapus Simbol-simbol Islam di Kota Yinchuan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemerintah Cina menghapus seluruh petunjuk dan simbol-simbol keislaman di kota Yinchuan, ibukota provinsi Ningxia. Jumlah umat Islam di provinsi ini itu mencapai 35% dari total populasi.

Seperti dilansir dari Al-Jazeera pada Senin (08/10), rezim Cina mengganti nama-nama tempat umum, petunjuk-petunjuk serta simbol-simbol berbahasa Arab dengan bahasa Cina. Tak boleh lagi menggunakan nama jalan atau toko dengan bahasa Arab. Sebagian masjid yang dibangun tanpa izin dibongkar, sehingga mendorong umat Islam dari etnis muslim Khawai berdemonstrasi.

Daerah Otonomi Ningxia memiliki hak permanen untuk menjadi tuan rumah forum ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan negara-negara Arab, yang dihadiri oleh lebih dari 76 negara dan organisasi internasional. Cina telah mempromosikan kawasan itu sebagai basis kerjasama budaya dan komersial dengan negara-negara Arab, yang menimbulkan banyak pertanyaan.

Peneliti Sosial, Jiang Zhao Yong, melihat bahwa langkah Cina itu terkait dengan kasus di Xinjiang. Pemerintah khawatir perlawanan warga muslim menyebar ke wilayah lain.

“Memang benar bahwa Cina telah mengintensifkan hubungan budaya dan perdagangannya dengan negara-negara Arab, tetapi kerusuhan terhadap warga negara Cina lainnya atas nama Islam telah meminta pihak berwenang untuk mengambil beberapa langkah,” kata peneliti sosial Yong.

Pihak berwenang Cina juga telah mengangkat slogan-slogan yang menyerukan kebebasan, keamanan dan koeksistensi di dalam masjid, yang tampaknya diperlukan di sebuah negara dengan 56 kebangsaan yang berbeda. [kn]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA