Ini Alasan FPI Tolak Festival Gandrung Sewu

Ini Alasan FPI Tolak Festival Gandrung Sewu

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Berbagai bencana yang terjadi di Indonesia jadi alasan FPI Banyuwangi menolak digelarnya Gandrung Sewu. Namun, FPI tidak melarang kegiatan itu digelar. 

"Sifatnya hanya nasihat. Jika memang itu tidak diindahkan ya tidak apa-apa. Kami tidak akan melakukan aksi penertiban acara itu (Gandrung Sewu)," ujar Ketua DPW-FPI Banyuwangi kepada detikcom di rumahnya, Kamis (18/10/2018). 

Menurutnya, setiap hari banyak terjadi bencana di Indonesia. Ini dikarenakan kemaksiatan tumbuh subur di Indonesia. Ini, kata dia sebagai bentuk peringatan, jangan sampai bencana terjadi di Banyuwangi. 

"Akhir ini kita semua diuji. Ada gempa bergilir, gunung meletus, lahar, tsunami, lumpur ya intinya nasihat lah. Banyuwangi dekat pantai sudah pengalaman kena tsunami. Kami hanya ingin memberi nasihat tidak untuk melakukan penertiban. Hanya aksi moral saja," tambahnya. 

Dia mengamini jika bencana gempa bumi dan tsunami muncul karena ada tumbukan lempengan, yang sesuai dengan penjelasan BMKG. Namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tidak lagi melakukan maksiat di muka bumi ini. 

"Allah memberikan bencana itu sifat kasih sayang supaya kita tidak kebablasan. Karane terbukti setelah bencana pasti Allah menumbuhkan lagi daerah itu lebih baik lagi," pungkasnya.

Sebelumnya, DPW FPI Banyuwangi menolak digelarnya kegiatan Festival Gandrung Sewu 2018. FPI mengeluarkan surat pernyataan sikap yang tertuang dalam surat No. 0003/SK/DPW-FPI Banyuwangi/II/1440 Tertanggal 11 Oktober 2018. 

Meski mendapat imbauan dari FPI, Festival Gandrung Sewu tetap akan digelar di Pantai Boom Banyuwangi, Sabtu (20/10/2018). Kegiatan ini sudah digelar 7 kali di tempat yang sama. Sebanyak 1300 penari akan menarikan Gandrung, tarian khas Banyuwangi. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA