Gerindra Sebut Jokowi juga Pernah Sampaikan Berita Bohong

Gerindra Sebut Jokowi juga Pernah Sampaikan Berita Bohong

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro mengakui Ketua Umumnya Prabowo Subianto sempat melakukan pembelaan pada aktivis Ratna Sarumpaet saat dia mengaku dianiaya. Namun, dari situ, menurutnya, justru polisi jadi bergerak cepat mengusut kasus Ratna.

"Suatu langkah polisi yang patut diapresiasi, meski sangat disayangkan dokumen lidik bisa tercecer ke ruang publik. Intinya, konpres (pembelaan) yang dilakukan oleh capres Prabowo tidak sia-sia," kata Nizar lewat keterangan tertulisnya, Jumat 5 Oktober 2018.

Nizar kemudian mengingatkan bukan hanya Prabowo saja yang pernah menyampaikan informasi tidak benar kepada publik. Presiden Joko Widodo juga, kata Nizar, pernah menyampaikan berita bohong ke publik.

"Kasus menyampaikan berita bohong sejatinya tidak hanya dialami capres Prabowo saja. Selevel Presiden Joko Widodo juga pernah melakukannya, bahkan di berbagai forum, baik dalam negeri maupun forum internasional," ungkap dia.

Nizar mencontohkan di berbagai forum Jokowi pernah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia menempati ranking tiga di dunia. Klaim Jokowi itu disanggah oleh kolumnis ekonomi Jake Van Der Kamp dalam tulisan "Sorry President Widodo, GDP rankings are economists’ equivalent of fake news".

"Jake Van Der Kamp menyampaikan Indonesia dengan angka pertumbuhan 5,02 persen berada pada ranking 13 di Asia, bukan tiga di dunia," ujar Nizar.

Padahal, kata Nizar, Presiden Jokowi dikelilingi seperangkat anak buah seperti Kepala Staf Kepresidenan, menteri-menteri Kabinet Kerja dan juga intelijen. Namun, tetap juga menyampaikan informasi yang tidak benar.

"Ketika melakukan kesalahan, capres Prabowo tidak malu untuk meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Capres sebelah tidak sama sekali," kata Nizar. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita