Difitnah PKI, Jokowi Marah, “Maju Sini, Saya Beri Sepeda, Kebangetan Banget”

Difitnah PKI, Jokowi Marah, “Maju Sini, Saya Beri Sepeda, Kebangetan Banget”

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap mendapat serangan berita hoax melalui berbagai cara, utamanya melalui peneybaran di media sosial.

Salah satu hoax yang didapatnya dan melekat sejak Pilpres 2014 lalu hingga saat ini adalah yang menyatakan dirinya bagian dari Partai Komunis Idonesia atau PKI.

Mendapat tudingan yang tak masuk akal itu, Jokowi pun akhirnya merasa geram.

Ia lantas ‘meluapkan’ kegeramannya itu di hadapan warga dalam penyerahan sertifikat tanah di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018).

“Coba, Astaghfirullah. Saya saja lahir 1961. PKI dibuat kan tahun 1965. Umur saya kan baru 4 tahun, masa ada PKI balita,” ungkap dia.

Dengan kenyataan itu, lanjutnya, ia lantas mempertanyakan logika tudingan terhadap dirinya itu.

“Kalau ada fitnah dan hoax seperti itu, kita mikir, logis nggak,” lanjutnya dengan nada meninggi.

Untuk membuktikanya, ia lantas mempersilahkan siapapun untuk menanyakan langsung kepada orang-orang terdekatnya, keluarga, NU, Muhammadiyah atau Al-Irsyad yang ada di Solo.

Karena itu, ia menegaskan agar masyarakat tidak gampang terhasut dan menelan bulat-bulat isu hoax dimaksud.

Ia lantas memberkan beredarnya foto dirinya berada di tengah-tengah massa dengan banyak sekali atribut PKI.

“Ada gambar saya di medsos. Ini lihat,” katanya sembari menunjukan foto dimaksud melalui layar besar.

Dalam gambar tersebut, tampak dirinya tak sendiri. Melainkan bersama petinggi PKI.

“Yang pidato itu DN Aidit, ketua PKI. Saya cek ini pidatonya tahun 1955. Ada gambar saya di dekatnya ini, padahal lahir saja belum,” tuturnya.

“Ini kabar bener atau enggak bener? gambar seperti yang aneh aneh ini banyak sekali,” terang suami Iriana itu.

Dengan nada suara yang sedikit meninggi, Jokowi mengaku tidak habis pikir atas usaha orang-orang yang ingin menjatuhkannya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, perilaku seperti itu bukanlah tata krama bangsa Indonesia.

“Bukan nilai yang harusnya kita anut di agama kita. Ini cara fitnah kejam,” tegasnya.

Dengan nada bercanda, dia lantas menantang siapapun yang tidak percaya dengan penjelasannya untuk maju.

“Yang disini ada yang percaya nggak? Silakan maju, saya beri sepeda. Kebangetan banget,” ucapnya yang disambut tawa hadiri.

Untuk itu, ia kembali mengingatkan agar bijak dalam menggunakan media sosial.

“Inilah keterbukaan media sosial yang kita semua harus tahu, jangan-jangan sampai kita kemakan,” pungkasnya.[psid]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita