BPN Prabowo-Sandi: Diksi "Politisi Sontoloyo" Jokowi Kurang Tepat

BPN Prabowo-Sandi: Diksi "Politisi Sontoloyo" Jokowi Kurang Tepat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Presiden, Joko Widodo mengatakan banyak politik yang baik tapi banyak juga politik jahat yang dia sebut "politisi sontoloyo".

Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Anthony Leong mengatakan diksi tersebut kurang tepat.

"Diksi yang digunakan Pak Presiden kurang tepat. Kami tidak akan berbalas dengan kata yang negatif lain. Kami tetap fokus pada key messages, yakni lapangan pekerjaan, harga bahan pokok dan komitmen dalam membenahi ekonomi," kata Anthony dalam keterangan tertulis, Kamis (25/10).

Dia menyayangkan pernyataan Jokowi yang lebih fokus mencari headline agar diperbincangkan oleh publik yang sebelumnya mengangkat narasi "politik kebohongan".

"Masyarakat sudah cerdas menilai mana yang memang pemimpin yang fokus hadirkan solusi permasalahan masyarakat seperti lapangan pekerjaan dan harga bahan pokok. Pemimpin harus fokus lahirkan solusi dan menyerap aspirasi masyarakat bukan hanya sekadar melontarkan statement agar menjadi headline. Create legacy itu yang utama," kata Anthony.

Pakar digital yang juga Koordinator Prabowo-Sandi Digital Team (PRIDE) ini menuding bahwa Jokowi mengeluarkan pernyataan tersebut karena ada potensi untuk menjadi trending topic yang dilihat dari analisis big data.

"Karena dari big data ada potensi menjadi trending maka pernyataan tersebut bisa dikeluarkan. Kita tidak mau ikut dalam permainan pernyataan Pak Jokowi. Kita fokus ikhtiar, silaturahim dan mengkampanyekan visi misi pasangan Prabowo-Sandi agar Indonesia bisa terwujud adil dan makmur," terang Anthony.

Jokowi mengingatkan warga hati-hati dengan politisi sontoloyo saat menghadiri acara pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa kemarin. Awalnya, Jokowi menyinggung mengenai program dana kelurahan yang mendapat banyak kritik dari sejumlah politisi dari kubu oposisi. Jokowi heran dana kelurahan untuk rakyat justru dianggap dikaitkan dengan kontestasi Pilpres 2019.

"Kita semua ingin memberikan untuk masyarakat dan rakyat, bukan untuk siapa-siapa. Jangan dihubungkan dengan politik. Enggak rampung-rampung kita ini," kata Jokowi.

"Itulah kepandaian para politikus, mempengaruhi masyarakat. Hati-hati, saya titip ini, hati-hati. Banyak politikus yang baik-baik, tapi juga banyak politikus yang sontoloyo," tambah dia. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita