GELORA.CO - Pada Sidang Umum PBB yang diadakan di New York beberapa hari lalu, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Namun JK membantah rumor bahwa pertemuannya dengan Benjamin merupakan pertemuan rahasia yang telah direncanakan dari awal.
Pada Selasa, (2/10), JK menyampaikan, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik. Menurutnya sangat penting untuk mengetahui satu sama lain secara lebih baik. Dalam perjumpaan yang tidak disengaja itu JK mengaku bahwa ia hanya membahas soal inisiatif perdamaian di Timur Tengah.
“Jika ingin menciptakan perdamaian, maka kita harus mengetahui satu sama lain,” kata JK seperti yang dilansir dari Reuters pada Kamis (4/10).
Memang sangat sulit untuk menghindari perjumpaan dengan Netanyahu dalam acara tahunan yang diselenggarakan oleh PBB. JK juga menegaskan bahwa perjumpaannya dengan Netanyahu bukanlah pertemuan yang bersifat pribadi maupun rahasia.
Dalam penjelasannya, JK mengatakan, tidak ada yang harus dihindari dari pertemuan yang tidak disengaja itu. Ia menerangkan dengan rinci bahwa dalam pertemuan itu, terdapat 190 negara yang menjadi peserta, dan secara kebetulan Netanyahu duduk di sampingnya, dan tidak mungkin ia bersikap tidak sopan dengan cara menjauh darinya ketika Netanyahu duduk di sampingnya.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mendukung Palestina sebab mereka sangat berempati dengan penderitaan rakyat Palestina yang dijajah Israel. Diketahui sebelumnya, Indonesia dan Israel tidak pernah memiliki hubungan diplomatik sama sekali.
Israel menegaskan, pertemuan Netanyahu dan JK juga bukan pertemuan yang disengaja ataupun bentuk kerja sama dalam hal apapun. [jpc]