Beredar Informasi akan Ada Gempa dan Tsunami Susulan Sebesar 8,1 SR di Palu, BNPB: Hoax

Beredar Informasi akan Ada Gempa dan Tsunami Susulan Sebesar 8,1 SR di Palu, BNPB: Hoax

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Di tengah upaya evakuasi dan penyelamatan korban gempa bumi di Sulawesi Tengah, kini mulai bermunculkan sejumlah informasi yang meresahkan masyarakat.

Di antaranya adalah informasi akan adanya gempa dan tsunamisusulan yang lebih besar.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitternya @Sutopo_PN,Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi hal tersebut pada Senin (1/10/2018).

Sutopo pun meminta agar masyarakat mengabaikan informasi tersebut.

Menurutnya, tidak ada teknologi yang dapat memprediksi gempa dengan pasti.

Oleh karena itu, ia memastikan jika informasi yang beredar tersebut adalah hoaks alias tidak benar.

"Hoax ancaman gempa dan tsunami mulai menyebar di Kota Palu dan daerah lain.

Masyarakat resah. Mohon jika menerima informasi seperti ini ABAIKAN. Ini HOAX.

Tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti," kata Sutopo.



Sementara itu hingga Minggu (30/9/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat ada sebanyak 215 gempa susulan yang terjadi.

Dalam postingannya, BNPB mengunggah diagram frekuensi gempa bumi susulan yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Update Susulan Gempabumi Donggala M 7,4 per 30 September 2018 pukul 17:00 WIB tercatat sebanyak : 215 event. #prayforpalu #PRAYFORDONGALA #SultengBangkit #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana," tulis akun Twitter resmi BNPB.



Pada unggahan sebelumnya, BNPB merilis data korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami hingga Minggu (30/9/2018) pukul 13.00 WIB mencapai 832 orang.

Korban meninggal di Kota Palu berjumlah 821, sedangakan Kabupaten Donggala berjumlah 11 orang.

Korban yang meninggal dunia juga telah dimakamkan setelah dilakukan identifikkasi melalui DVI, deteksi wajah, dan sidik jari dan data tersebut disimpan oleh Polda Palu.

Untuk korban luka berat, tercatat mencapai 540 orang dan kini tengah dirawat di rumah sakit.

Untuk total pengungsi berjumlah 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik pengungsian.

Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum terindentifikasi.

Korban lain diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan juga sebab lain karena belum terjangkau oleh Tim SAR.

"Ratusan wartawan nasional dan internasional meliput konferensi pers update 30 September 2018, pk.13.00 WIB oleh Kapusdatinmas BNPB @Sutopo_PN , berikut materinya dan updatenya 832 org MD," tulis akun @BNPB_Indonesia.


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita