Beda dengan Jokowi, Sandiaga Tak Ingin Kepala Daerah Jadi Timsesnya

Beda dengan Jokowi, Sandiaga Tak Ingin Kepala Daerah Jadi Timsesnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan dirinya tak ingin kepala daerah berada di Timses Prabowo-Sandi. Apa alasan Sandiaga?

"Karena pilpres berpotensi memecah belah rakyatnya sendiri, jadi ini yang menjadi diferensiasi kita. Yang membedakan kita dari tim Pak Presiden Jokowi, dan Kyai Ma'ruf adalah kita tidak menginginkan kepala daerah yang ada di dalam kubu Prabowo-Sandi ikut mengurusi pilpres akhirnya menyita waktu mereka layanan publik layanan kepada masyarakat," kata Sandi kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Pasar Imogiri, Bantul, Jumat (10/10/2018).

Sandiaga melanjutkan, biarlah Pilpres 2019 menjadi ranahnya dengan Prabowo Subianto. Karena itu pihaknya enggan memaksa kepala daerah dari parpol pendukung untuk ikut dalam tim pemenangannya.

"Bupati harus fokus mengurus masyarakatnya dan mengurus pembangunanya. Karena itu saya minta setiap bupati untuk fokus dalam pembangunannya masing-masing dan jangan ikut dalam pilpres," ucapnya.

Menurut Sandiaga, keterlibatan kepala daerah dalam perhelatan pilpres juga akan menyita waktu dan menghambat proses pemerintahan suatu daerah.

"(Kepala daerah) Tidak harus jadi anggota tim pemenangan kita, kita ingin mereka (Kepala daerah dari parpol pendukungnya) fokus. Mereka itu terpilih membawa amanah rakyat, betul nggak? Jadi mereka harus membangun wilayahnya masing-masing dan harus bertanggung jawab meningkatkan pelayanan publik," kata Sandiaga.

Meski begitu, Sandiaga mengaku tak bisa berkomentar banyak soal para kepala daerah yang menyatakan dukungan dan menjadi bagian dari timses Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Saya tidak menyatakan boleh (Ikut tim pemenangan lawan), karena itu masing-masing partai yang akan mengatur. Tapi jika mereka ikut ke tim pemenangan pihak lawan dan netral, itu hak politik masing-masing, nanti akan ada mekanisme sendiri yang akan mengaturnya," tutur Sandiaga. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita