Banjir di Masjid Agung Medan, Edy Rahmayadi Marahi Kepala Dinas SDA Sumut di Hadapan Wartawan

Banjir di Masjid Agung Medan, Edy Rahmayadi Marahi Kepala Dinas SDA Sumut di Hadapan Wartawan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku masih mencari solusi terkait persoalan banjir di Kota Medan dan sekitarnya.

"Oh ya, kita masih mencari solusinya, banjir itu karena apa? Dan terus solusinya bagaimana? Kita cari tahu dulu bagaimana," katanya ditemui Tribun Medan di lantai delapan, Kantor Gubernur.

Edy Rahmayadi juga berharap agar permasalahan banjir ini akan segera terselesaikan, lantaran banyak masyarakat sudah mengeluhkan masalahnya ini sering terjadi bila hujan turun, Jumat (5/10/2018).

"Akan kita cepat selesaikan masalah ini," katanya.

Genangan air beberapa hari lalu setinggi mata kaki membuat Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajeckshah tidak bisa menunaikan Salat Ashar di Masjid Agung Medan.

Awalnya, lorong jalan yang menghubungkan Kantor Gubernur dengan Masjid Agung hanya digenangi air melebihi mata kaki.

Namun, ketika memasuki pekarangan Masjid Agung, tinggi air bertambah hingga sepaha orang dewasa.

Akibatnya, Edy dan Musa tidak dapat melewati genangan air menuju Masjid Agung. Keduanya yang mengenakan sendal jepit melipat celananya hingga sepaha lalu memantau kondisi genangan air.

Edy pun memanggil Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sumut Lukmanul Hakim.

Kebetulan saat itu, Lukmanul Hakim baru saja menunaikan salat di Masjid Agung, ia terlihat tergesa-gesa dengan kondisi celana yang terlipat hingga betis lalu menghadap Edy.

"Ini sudah menyengsarakan rakyat. Wajar enggak Anda saya tegur?" kata Edy.

Edy kemudian meminta tanggapan wartawan atas tindakannya menegur Lukmanul Hakim.

"Bapak wartawan? Pantas enggak saya bertanya kepada Anda, kalau bapak ini (Lukmanul Hakim) saya tegur?" ujar Edy yang membuat Lukmanul Hakim tertunduk.

Dari amatan, genangan air di sebelah kiri Gedung Kantor Gubernur mengalir deras menuju basement.

Akibatnya, air di areal parkir ini tergenang setinggi paha. Pegawai negeri sipil (PNS) yang memarkirkan mobil terlihat sibuk mengeluarkan kendarannya.[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita