Alasan Prabowo Subianto Tetap Maju Lawan Jokowi di 2019 meski 3 Kali Gagal dalam Pilpres

Alasan Prabowo Subianto Tetap Maju Lawan Jokowi di 2019 meski 3 Kali Gagal dalam Pilpres

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan alasan mengapa ia tetap mencalonkan diri menjadi Presiden Indonesia, setelah tiga kali maju di pemilihan presiden (pilpres) tahun-tahun sebelumnya.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, Rosi, Jumat (5/9/2018), Prabowo sebelumnya mengungkapkan, pilpres ini merupakan keempat kalinya ia ikut.

Sebelumnya ia pernah maju di pilpres tahun 2004, 2009, dan 2014, namun gagal.

Prabowo mengaku ia tetap mencalonkan diri menjadi presiden untuk memperbaiki keadaan Indonesia menjadi lebih baik.

Dalam statementnya, ia juga menepis bahwa ia haus akan kekuasaan.

"Ini hampir 20 tahun, ini saya buktikan bahwa saya tidak haus akan kekuasaan, bahwa saya ingin mendapat kekuasaan karena saya ingin memperbaiki keadaan negara.

Saya paham apa yang terjadi kepada negara, saya dan teman-teman paham. Dan kita sudah utarakan ke rakyat," tutur Prabowo.

Prabowo juga mengatakan ia merasa terpanggil untuk menjalankan kewajiban memberikan sisa hidupnya untuk Indonesia.

"Saya maju karena panggilan, saya merasa saya ingin mendharma baktikan sisa hidup saya untuk republik hidup ini."

Menurutnya, Indonesia kini dipimpin para elit, memiliki sistim ekonomi yang salah.

"Saya merasa ada hal-hal mendasar, kebangsaan ini, dalam bangsa kita, dimana elit kita ini, maaf dengan segala hormat, elit kita telah gagal mengelola negara, dan karena itu, saya masih harus turun ke rakyat, saya sadarkan rakyat, rakyat kita, saya harus menggunggah kesadaran, bahwa sistim ekonomi sekarang salah, keliru," tutur Prabowo Subianto.

Ia juga mengatakan elit politik tersebut termasuk dirinya, namun ia berbeda.

"Ini salah elit Indonesia, saya maskud elit Indonesia ini kelompok pemimpin, berarti termasuk saya sendiri, bedanya saya elit yang sadar, saya elit yang tercerahkan, saya elit yang paham, whats's happening to our country, kita satu-satunya negara yang membiarkan kekayaan kita diambil keluar negeri.

Sudah puluhan tahun elit kita membiarkan, bahkan memfasilitasi. Karena itu saya masih maju di politik," ungkap Prabowo.

Menurutnya, untuk mengubah keadaan Indonesia ia harus masuk ke dalam kekuasaan eksekutif.

"Karena kalau kita mau memperbaiki keadaan, kalau diluar kekuasaan eksekutif itu sulit, karena itu saya turun ke rakyat, minta mandat dari rakyat, ya walaupun itu saya tau itukan ada tuduhan saya haus kekuasaan, dan saya mengkudeta macam-macam, tapi saya sudah buktikan, 20 tahun saya sudah pensiun, saya terjun kepolitik," ujar Prabowo.

Diberitahukan sebelumnya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dideklarasikan sebagai calon presiden dan calon wakil presiden yang akan bertarung dalam Pilpres 2019.

Deklarasi dilakukan di depan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) 23.30 WIB, dikutip dari Kompas.com,Kamis (9/8/2018).

"Pimpinan tiga partai politik, yaitu PKS, PAN, dan Gerindra, telah memutuskan dan memberikan kepercayaan kepada saya, Prabowo Subianto, dan Saudara Sandiaga Uno untuk maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk masa bakti 2019-2024," ujar Prabowo.

Jumpa pers tersebut dihadiri elite Partai Gerindra, PKS, PAN, dan para pendukung.

Tampak hadir Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Presiden PKS Sohibul Iman, dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.

Pencalonan dirinya dan Sandiaga Uno, selanjutnya akan menjalin sebuah kerja sama pemerintahan sebagai bentuk solusi dan upaya membangun bangsa dan menyejahterakan Indonesia selama lima tahun kedepan.

"Kami terus berusaha untuk membangun suatu koalisi yang besar untuk memberi solusi kepada kesulitan-kesulitan rakyat Indonesia dan khususnya bangsa Indonesia yang kita hadapi sekarang," jelasnya.

"Mencari solusi suatu kebijakan terhadap masalah masalah mendasar bagi Indonesia yaitu mengalirnya kekayaan nasional dari bangsa Indonesia yaitu dengan proses kesejahteraan bangsa Indonesia terhambat oleh suatu keadaan sistemik yang tidak mendorong pemerataan kekayaan," tambahnya.

Secara tegas dan dihadiri para pendukung dan koalisinya Prabowo menyatakan dirinya siap menjadi presiden Indonesia 2019.

"Saya siap dan saya ingin dijadikan alat untuk membantu rakyat Indonesia menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukan segelintir rakyat Indonesia seluruh rakyat Indonesia," ujarnya dalam sebuah pidato deklarasi.


BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita