Staf Khusus Presiden: Saya Bicara Keras, Jangan Kritik Jokowi

Staf Khusus Presiden: Saya Bicara Keras, Jangan Kritik Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Staf Khusus Presiden Joko Widodo untuk Papua, Lenis Kogoya, meminta setiap pihak untuk sama sekali tidak melontarkan kritikan yang tidak membangun kepada Jokowi. Alasannya, menurut Lenis, hanya di masa kepemimpinan Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla sejak 2014, pembangunan di Papua betul-betul terlaksana.

"Saya bicara keras. Saya kepala suku, mewakili rakyat Papua. Jangan kritik Jokowi," ujar Lenis dalam konferensi pers di Kantor Staf Khusus Presiden, Jakarta, Jumat, 7 September 2018.

Lenis menyampaikan, meski di tahun politik, posisi Jokowi sebagai kepala negara seharusnya tetap dihormati. Meski demikian, pada kenyataannya, pihak oposisi dinilai malah gemar menyampaikan kritik yang tidak membangun, hingga menjurus juga ke penghinaan terhadap Jokowi.

"Jokowi terlambat sedikit, salah sedikit dijelek-jelekkan terus, dihina terus, dikritik terus. Dulu waktu saya kuliah, kalau menjelekkan presiden satu kalimat saja, kita dihukum. Sekarang bilang ganti presiden, kenapa tidak dihukum?" ujar Lenis.

Lenis menegaskan kontestasi Pilpres 2019 harus dijalankan oleh kedua kubu pasangan capres-cawapres dengan mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan, juga setiap peraturan perundang-undangan yang ada.

Dengan demikian, tindakan mengkritik yang berlebihan, termasuk yang dilakukan terhadap Jokowi, merupakan hal yang sebenarnya tidak tepat dilakukan.

"Ada aturan-aturan yang sudah dibentuk KPU. Kita harus laksanakan Pilpres dengan damai, supaya kualitasnya bagus, demokratis, jangan saling menjelekkan satu sama lain," ujar Lenis. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita