Soal Impor Pangan, PBNU Minta Kemendag Turunkan Ego Sektoral

Soal Impor Pangan, PBNU Minta Kemendag Turunkan Ego Sektoral

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polemik impor pangan tidak akan terjadi jika Kementerian Perdagangan mau mendengarkan masukan dari Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Pertanian sebelum mengeluarkan kebijakan impor.

Begitu kata Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang Ekonomi Umar Syah sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (23/9)

"Yang terpenting adalah menurunkan ego sektoral, terutama Kementerian Perdagangan yang kerap merasa menjadi leader untuk masalah impor-ekspor dan mengabaikan kementerian teknis yang membidangi masalah itu,” tuturnya.

Menurutnya, selama ini Kementerian Pertanian telah menunjukkan kinerja yang baik. Dia mencontohkan operasi khusus padi, jagung, dan kedele (pajale), yang meningkatkan produktivitas dalam negeri. Hal itu terlihat dari besarnya partisipasi para petani terutama dengan adanya insentif dari Kementerian Pertanian.

Terbukti, imbuh dia, dalam menghadapi lebaran lalu, baik Idul Fitri dan Idul Adha, ketersediaan kebutuhan pokok terjamin sehingga tidak ada gejolak harga di pasar. Selain itu, harga beras juga terbukti stabil dan ketersediaan barang di pasar induk dan tradisional aman bahkan setelah lebaran.

"Buktinya tidak ada gejolak. Kalau memang tidak mencukupi stok beras akan ada gejolak. Nah keberhasilan seperti ini yang tidak mau dilihat dan didengar oleh Kementerian Perdagangan,” sindirnya.

Umar Syah juga mengomentari masalah data yang perlu disamakan antara kementerian dan lembaga yang membidangi masalah pangan. Data yang digunakan harus berasal dari lembaga yang kredibel seperti Badan Pusat Statistik (BPS). [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita