SBY: Saya Sudah Lelah & Bersabar Selama 10 Tahun

SBY: Saya Sudah Lelah & Bersabar Selama 10 Tahun

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono khawatir fitnah atas dirinya akan kembali terjadi.

Ia pun meminta agar hal tersebut dibongkar sampai ke akar-akarnya.

SBY mencuitkan komentar di akun twitternya. Ia menyatakan, setiap saat fitnah keji akan dimunculkan bila tidak dibongkar.

SBY pun sudah lelah dan terus bersabar selama 10 tahun ini. Kemudian ia juga meminta Presiden Jokowi untuk memperjuangkan kebenaran.





Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono difitnah oleh media asing.

Mengetahui hal tersebut, pihak Demokrat serta SBY mengejar Asia Sentinel untuk meluruskan pemberitaan yang dianggap oleh pihak SBY sebagai fitnah.

Tak butuh lama, SBY akhirnya menerima permintaan maaf dari media tersebut.

Usai membaca permohonan maaf yang diunggah dalam bentuk rilis berita, SBY pun langsung berkomentar melalui akun twitternya.

Saya sudah baca permintaan maaf & pencabutan artikel Asia Sentinel yg ditulis John Berthelsen yg berisi fitnah besar thdp SBY & Partai Demokrat *SBY*




Meskipun kerusakan (damage) thd nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sbg org beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf *SBY*

Saya ucapkan terima kasih kpd media massa yg berkenan memuat permintaan maaf Asia Sentinel ini. Saya rindu pers seperti ini *SBY*

Hasilnya akan saya laporkan kpd rakyat Indonesia. Kita tentu tak ingin Indonesia yg kita cintai ini jadi sarang produksi & distribusi fitnah & hoax *SBY*

Skandal fitnah ini libatkan elemen asing & bangsa sendiri. Tim Investigasi akan terus bekerja (di dalam & di luar negeri) hingga tuntas *SBY*

Namun, misi kami belum selesai. Ini seperti puncak gunung es. Masih banyak misteri & teka-teki yg harus dijawab & dibongkar *SBY*

Rakyat memberitahu saya, ada politisi & media massa (televisi) yg sangat keterlaluan dlm sebarkan fitnah ini. Kami akan selesaikan sesuai UU *SBY*

Saya berterima kasih, rakyat juga adukan kpd saya berita/meme dari pihak yg sebarkan fitnah ini. Saya tunggu yg lain, biar tuntas *SBY*

Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi utk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden *SBY*

Sesuai dgn konstitusi kita (UUD 1945), sbg warga negara, saya berhak mendapatkan perlindungan atas kehormatan & martabat saya *SBY*

Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah & bersabar selama 10 tahun *SBY*

Saya tengah mencari jalan utk melapor kpd pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti utk tegaknya hukum & keadilan *SBY*

Saya tak ingin repotkan negara. Namun, bantuan Kedutaan Besar di sejumlah negara saya perlukan. Ini juga merupakan tugas mereka *SBY*

Media asal Hong Kong, Asia Sentinel, meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.

Permintaan maaf ini dilayangkan atas pemberitaan mereka sebelumnya yang mengaitkan pemerintahan SBY dengan skandal Bank Century.

"Kami sudah menarik berita tersebut, tapi kami juga turut meminta maaf kepada SBY, Partai Demokrat, dan berbagai pihak yang merasa tersinggung dengan artikel tersebut," tulis Asia Sentinel di laman situsnya, Rabu (19/9/2018).

"Di atas semua itu, kami juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kerugian yang kami timbulkan atas berita tersebut."

Sentinel mengakui bahwa berita yang ditulis oleh kepala editornya, John Berthelsen, adalah sebuah berita yang tidak memenuhi kaidah jurnalistik.

"Kami menyadari bahwa kami tidak mencari konfirmasi dari orang-orang yang namanya ditayangkan di artikel. Artikel itu tak berimbang dan menciderai praktik jurnalisme. Artikel itu juga memuat headline yang menghasut dan tidak adil bagi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono."

Proses hukum tetap berjalan Partai Demokrat mengapresiasi sikap Asia Sentinel yang telah meminta maaf. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita