Sandi Cerita soal Persahabatannya dengan Erick Thohir

Sandi Cerita soal Persahabatannya dengan Erick Thohir

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno menyempatkan diri berbagi kiat suksesnya dalam berbisnis di hadapan ratusan generasi milineal di Bali.

Pada acara bertajuk ‘Seminar Menjadi Penguasah Milenial Berskala Nasional’ itu Sandi memaparkan pada tujuh tahun lalu ia pernah membuat kegiatan serupa. Kala itu, seorang anak muda yang duduk di barisan kedua kursi tempat ia memberi motivasi terus memelototi layar ponselnya.

Usai acara, anak muda bernama Achmad Zaki itu menghampirinya. Kepada Sandi, Zaki bercerita jika ia ingin membuat usaha yang bisa membantu UMKM. Lahirlah Bukalapak.com.

“Saya ingin yang hadir di sini bisa menjadi Achmad Zaki berikutnya,” kata Sandiaga di Puri Dalem Hotel Sanur, Denpasar, Sabtu malam 8 September 2018.

Sandiaga melanjutkan, pada kisaran tahun 2010-2011 ia bertemu dengan Nadiem Makarim. Sandi dijelaskan konsep bisnis yang akan dijalankan oleh Nadiem.

Ada dua hal penting yang disampaikan Nadiem yakni, ia ingin membuat bisnis untuk mengatasi kemacetan dan pengangguran di Indonesia.

“Hari ini kita tahu Gojek bukan hanya aplikasi transportasi, tapi sudah merambah pelayanan lainnya,” ujarnya.

Tak lupa, Sandi juga menyebut jika ia memiliki teman luar biasa bernama Erick Thohir. “Yang sekarang sedang menjadi buah bibir di Indonesia,” katanya.

Sandi mengaku Erick merupakan teman kecilnya. “SD, SMP dan SMA kami sama-sama. Dia (Erick Thohir) punya mimpi bahwa industri yang berkembang di nasional dan internasinal adalah olahraga. Kemudian dia investasi di olahraga basket dan sepakbola. Sekarang dia salah satu pengusaha tersukses di Indonesia,” ucap Sandi.

Menurutnya, kunci sukses bisnis ada pada pertemanan alias persahabatan. “Ada pertemanan, networking, akan ada limpahan rezeki, peluang usaha. Bill Gates, Mark Zuckerberg dan banyak lagi yang lainnya memulai bisnis dari pertemanan. Pertemanan itu penting. Ekonomi itu berbasis persahabatan, silaturahim. Satu musuh terlalu banyak, seratus teman terlalu sedikit. Jangan cari musuh,” kata dia.

Di hadapan generasi muda itu, Sandi menceritakan bagaimana ia pernah di PHK lantaran krisis ekonomi yang menghantam Indonesia pada tahun 1998. Saat itu, kata dia, dalam hal pekerjaan ia amat berprestasi.

Namun krisis moneter membuatnya terpaksa dirumahkan. Sandi akhirnya membuka usaha bersama seorang temannya yang kini menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani.

“Saya tidak mau hal itu terjadi kalian yang hadir di sini. Kalian harus bangun usaha yang bisa menyerap tenaga kerja. Kalau punya perusahaan sendiri, tidak mungkin di-PHK. Setelah di-PHK, saya kembangkan usaha bersama Pak Rosan yang sekarnag jadi Ketua KADIN. Setelah 20 tahun berjalan, saya telah menyerap 30 ribu lapangan pekerja. Ada di Bali ada di Kalimantan, ada di kota lainnya,” ucap dia. [viva]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita