Rizal Ramli: Trisakti Dan Nawacita Jokowi Hanya Slogan Kampanye

Rizal Ramli: Trisakti Dan Nawacita Jokowi Hanya Slogan Kampanye

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Ekonom senior Dr Rizal Ramli menyatakan diri tetap di posisi tengah alias tak mendukung salah satu pasangan bakal capres dan bakal cawapres dalam pilpres 2019 mendatang.

Menurut RR, sapaannya, konsep yang akan ditawarkan kepada kedua bakal capres dan cawapres lebih efektif ketika dirinya berada di luar daripada di dalam lingkaran pendukung atau tim sukses salah satu bakal calon.  

"Di dalam (tim sukses) itu belum tentu efektif daripada di luar. Justru di luar lebih efektif, kalau nggak diladenin kan malu. Kalau di dalam didiemin aja kan," ujar dia dalam program interview with Claudius Boekan di Stasiun Televisi Berita Satu, Jumat (14/9). 

Bukan tanpa alasan RR memilih berada di posisi tengah, menurut RR, dilihat dari rekam jejaknya sejak mahasiswa dan aktif dalam pergerakan hanya loyal kepada cita-cita proklamasi. 

"Dia hanya loyal sama cita-cita proklamasi yaitu mencerdaskan bangsa, itu saya perjuangkan lewat undang-undang wajib belajar 6 tahun. Mensejahterakan rakyat, itu kami perjuangkan dengan undang-undang BPJS, dan kebijakan ekonomi yang pada dasarnya mencerdaskan, mensejahterakan dan menjaga kedaulatan," kata RR.

RR menegaskan, dirinya sangat mendukung Trisakti dan Nawacita dalam program kampanye Joko Widodo pada pemilihan presiden 2014 lalu.

"Tapi dalam prakteknya banyak sekali kebijakan yang justru nggak Trisakti.
Demikian juga dengan Nawacita. Jadi sebagian dari Nawacita itu hanya slogan untuk kampanye, pada pelaksanaannya sedikit sekali," ungkapnya.

RR memberi contoh salah satu alokasi anggaran infrastruktur Presiden Jokowi di daerah. "Itu bagus, kami dukung banget," ucapnya.[rmol
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita