Relawan Jokowi Diminta Tidak Gunakan Narasi Antidemokrasi

Relawan Jokowi Diminta Tidak Gunakan Narasi Antidemokrasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Gerakan #2019GantiPresiden merupakan wujud implementasi kemerdekaan menyatakan pendapat untuk menyuarakan sikap keprihatinan. Gerakan ini juga konstitusional dan dijamin UU. 

Begitu kata Ketua Presidium Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) Haris Pertama yang mengaku prihatin atas sejumlah pernyataan yang menentang gerakan tersebut. 

Ketua Umum Garda NKRI ini memastikan bahwa Gerakan #2019GantiPresiden bukan gerakan makar yang bertujuan pada penggulingan kekuasaan dengan mengorganisir massa menggunakan senjata.

“Itu hanya ide narasi politik biasa dari sekelompok kecil masyarakat yang punya tesis perubahan pada aktor utama di Negara ini,. Jadi tidak perlu dipersekusi apalagi dilabeli sebagai gerakan makar, ataupun mengeluarkan pernyataan hatespeech pada kelompok itu,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (10/9).

Lebih lanjut, pengurus DPP KNPI meminta kepada aktivis yang tergabung dalam barisan relawan Jokowi-Ma’ruf untuk tetap menggunakan nalar dan tidak bersikap antidemokrasi. 

Dia yakin, Jokowi bisa memenangkan Pilpres 2019 dengan simpati rakyat, bukan melalui cara-cara menebar kebencian. Apalagi menyikapi perbedaan ide dengan menafsir dan seenaknya menuduh kelompok yang berbeda dengan kata makar. 

“Saya meminta Pak Jokowi dan seluruh relawan serta tim kampanye nasional untuk tidak lagi melibatkan orang-orang yang bersikap anti demokrasi, dan mereproduksi kata-kata negatif dalam menyikapi perbedaan yang ada,” tutup alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita