Ini Alasan Prabowo Belum Daftarkan Djoko Santoso sebagai Ketua Timses

Ini Alasan Prabowo Belum Daftarkan Djoko Santoso sebagai Ketua Timses

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Nama Erick Thohir dan Djoko Santoso telah disepakati menjadi ketua timses dari masing-masing kubu, baik Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo-Sandi.

Kubu Jokowi memilih Erick Thohir, sementara kubu Prabowo memilih Djoko Santoso.

Namun, bedanya, Erick Thohir telah resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), sementara Djoko Santoso belum resmi didaftarkan.

Tak segera kunjung didaftarkan ke PKU, Gerindra melalui kadernya, Andre Rosiade pun memberikan alasan.

Hal ini diungkapkan Andre saat menjadi narasumber di acara 'Dua Arah Kompas TV' dengan tema 'Adu Taktik Juru Racik', Senin (10/9/2018).

Selain Andre, ada pula politikus PAN Faldo Maldini, politikus PSI Dedek Prayudi dan politikus Golkar Maman Abdurrahman.

Mulanya, pembawa acara menanyakan terkait sikap dari kubu Prabowo yang tak kunjung mendaftarkan Djoko Santoso, padahal Prabowo sendiri sudah mengatakan jika ia adalah timsesnya.

Andre Rosiade menjawab jika pihaknya tidak terburu-buru mendaftarkan karena belajar dari pengalaman kubu Jokowi.

"Kalau bicara tim pemenangan kita sudah punya tim pemenangan, memang kita belum mengumumkan dan belum mendaftarkan karena kita tidak ingin kejadian kita seperti kubu sebelah (Jokowi) sudah mengumumkan dan mendaftarkan lalu kita tukar lagi," ujar Andre.

Menurut Andre, kubu Jokowi pernah mendeklarasikan nama Jusuf Kalla (JK) sebagai timses namun yang didaftarkan adalah nama Erick Thohir.

"Waktu pendaftaran Pak Jokowi dan Kyai Maruf, Pak Airlangga Ketum-nya Maman mengatakan bahwa ketua timsesnya adalah pak JK.

Tapi faktanya adalah diubah lagi, jadi kita tidak ingin seperti itu jadi kita tidak terburu-buru sehingga kita akan umumkan secara resmi seluruh anggota resmi pada tanggal 20 dan segera hari itu juga mendaftar ke KPU," tambah Andre.

Lihat videonya:



Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, ketua timses Jokowi, Erick Thohir dikenal bersahabat dengan bakal calon wakil presiden dari kubu Prabowo, Sandiaga Uno.

Namun, Erick Thohir mengatakan, perbedaan kubu politik di antara dirinya dan bakal cawapres Sandiaga Uno tidak membuat persahabatan keduanya retak.

Oleh karena itu, ia tak sepakat jika digunakan istilah "bertarung".

Hal itu disampaikan Erick setelah menghadiri acara pernikahan putra Ketua DPR Bambang Soesatyo, Sabtu (8/9/2018).

Saat akan meninggalkan lokasi acara, Erick berpapasan dengan Sandiaga yang baru tiba di lokasi yang sama.

Keduanya berpelukan erat dan saling melempar tawa.

"Kan baik, baik. Harus baik dong. Makanya kemarin pas ada teman kalian (wartawan) bilang, istilahnya bertarung, saya keberatan. Kalau kita yang besar-besar, partai-partai, yang punya kekuatan bertarung, yang rugi siapa," kata Erick, seperti dilansir dari video pemberitaan Kompas TV.

Menurut dia, apa pun keadaan hari ini, tak menghapus apa yang pernah terjalin di masa lalu.

"Saya rasa kemarin saya sudah bikin statement, hari ini punya tugas masing-masing ya. Tapi masa lalu kan enggak bisa dilupakan," kata Erick.

Dipilih Jokowi Pengusaha Erick Thohir dipercaya menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Hal tersebut diumumkan sendiri oleh Joko Widodo ( Jokowi), Jumat (7/9/2018) malam di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.

Pengumuman itu turut dihadiri calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan seluruh sekretaris jenderal partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf.

Sementara, dari kubu Prabowo, walaupun Djoko Santoso belum resmi didaftarkan ke KPU, dirinya menyatakan bahwa hampir pasti menjadi ketua timses Prabowo-Sandiaga.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sendiri telah mengajukan Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan untuk kemudian dibahas oleh parpol mitra koalisi, yakni PKS, PAN dan Partai Demokrat.

"Kalau nama sudah jelas saya. Insya Allah jelas saya ya," ujar Djoko seusai menghadiri upacara peringatan HUT RI ke 73 di kampus Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).[tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita