PSI Ledek Nama Koalisi Prabowo-Sandi Jadul, PD: Terlalu Genit!

PSI Ledek Nama Koalisi Prabowo-Sandi Jadul, PD: Terlalu Genit!

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyebut nama koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni 'Koalisi Indonesia Adil Makmur', jadul. Soal sindiran itu, Demokrat menilai PSI terlalu genit berkomentar.

"Saya pikir Raja Juli Antoni terlalu genit ya dalam politik, mengomentari hal-hal yang tidak jelas," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean saat dihubungi, Rabu (19/9/2018).

Ferdinand mengaku bingung atas komentar Toni yang menyebut nama koalisi itu tak bisa diterima kalangan milenial. Dia balik bertanya kepada Toni soal bahasa yang paling tepat untuk menggaet kaum milenial.

"Barometer dan tolok ukur apa sih yang disebut dengan milenial? Saya pikir bahasa 'adil makmur' itu tidak ada milenial atau jadul, tapi itu bahasa yang berlaku sejak bumi ada hingga bumi ini berakhir. Jadi kalimat Indonesia itu relevan sepanjang masa, antara milenial ataupun jadul ya," ujarnya.

"Memang apa yang bisa menggantikan kalimat 'adil makmur'? Apa 'Indonesia Kece, Bro'? Raja Juli Antoni saya pikir harus banyak belajar lagi dalam berkomentar," imbuh Ferdinand.

Dia berharap Sekjen PSI itu lebih berbobot dalam memberikan komentar. Ferdinand menilai komentar Toni lebih mirip nyinyiran.

"Jangan mengomentari hal-hal tidak penting dan tidak perlu dengan narasi-narasi yang justru menunjukkan bahwa dia tidak paham sesuatu, tapi hanya berusaha ingin nyinyir dan menjatuhkan lawan," sebut Ferdinand.

PSI meledek nama Koalisi Indonesia Adil dan Makmur milik kubu Prabowo Subianto. Nama koalisi tersebut dinilai ketinggalan zaman.

Toni tidak yakin sebutan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur hear catching bagi kaum milenial. Ia mempertanyakan maksud pemberian nama koalisi Prabowo.

"Nama koalisi Prabowo-Sandi, Koalisi Adil dan Makmur, sangat jadul (zaman dulu). Terdengar seperti zaman penataran 4P pada masa Orde Baru," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita