Penjelasan Ilmiah 3 Jasad Sekeluarga di Ciamis Utuh saat Digali

Penjelasan Ilmiah 3 Jasad Sekeluarga di Ciamis Utuh saat Digali

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tiga jasad dengan kain kafan yang ditemukan masih utuh dan tak mengeluarkan bau busuk membuat heboh warga Ciamis, Jawa Barat. Beragam cerita pun menyertai fenomena tersebut.

Kondisi tiga jasad utuh ini diketahui saat pihak keluarga berniat memindahkannya karena lahan akan dibangun proyek perumahan, Selasa (18/9/2018). Selama ini lahan itu dijadikan makam keluarga.

Jasad itu atas nama Jalaludin yang sudah dikubur selama 35 tahun, Sasmita yang meninggal 14 tahun silam, dan Kaimita Nurkamila yang meninggal pada 2013 lalu.

Pihak keluarga, Adang Suherlan, mengenang sosok ayah dan kakeknya sebagai orang yang baik dan saleh. Mereka juga disebut sebagai figur yang bertangggungjawab kepada keluarga.

Adang pun tak kuasa menahan rasa haru saat melihat kondisi jenazah itu masih utuh. Dia berharap amal ibadah keluarganya diterima oleh Allah SWT.

"Pas lihat saya hampir pingsan dan menangis, serasa tidak percaya. Sangat terharu melihatnya, mudah-mudahan amal ibadah dari ayah, kakek dan keponakan saya benar diterima oleh Allah," kata Adang di kediamannya, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/9/2018).

Fenomena jenazah yang ditemukan utuh setelah dimakamkan bertahun-tahun ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, cerita heboh soal jenazah awet di liang lahat datang dari tanah kubur di pinggir kali, Dusun Krajan, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangalsari, Jember, Jawa Timur.

Pada 1 Februari 2018 lalu, banjir di desa tersebut membuat pagar makam ambrol ke sungai. Padahal di situ ada makam Sumini, perempuan yang sudah dimakamkan 10 tahun yang lalu.

Anak Sumini, Hasan, bermaksud menyelamatkan jenazah ibunya dari banjir. Hasan kaget karena ternyata jenazah ibunya itu masih utuh.

"Sungguh membuat saya dan saudara lain terkejut melihat ini. Padahal ibu sudah sekitar 10 tahun meninggal, biasanya sudah tinggal tulang. Tetapi ini tubuh masih utuh hingga ke kaki, dan lengkap dengan kain kafan berwarna agak kecoklatan," kata Hasan dengan terheran-heran, Senin (5/2).

Warga sekitar kemudian berbondong-bondong melihat fenomena ganjil ini. Para tetangga kemudian mengingat perilaku Sumini semasa hidup dulu. Sumini dikenal sebagai perempuan dengan perbuatan baik ke anak-anak dan tetangga, juga senang membantu warga.

Selain dua kejadian di atas, ada banyak lagi fenomena serupa yang menjadi cerita masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia. Lalu bagaimana sebenarnya penjelasan ilmiah mengenai jasad yang masih utuh meskipun telah dimakamkan bertahun-tahun itu?

Diberitakan detikHealth, kejadian ini kerap kali dikaitkan dengan hal spiritual, namun secara ilmiah ada juga sebab material yang bisa menjelaskannya.

Dilansir dari Live Science, kejadian ini dikaitkan dengan adiposera, yaitu senyawa organik yang terbentuk melalui reaksi hidrolisis oleh bakteri anaerob pada jaringan adiposa (jaringan lemak) di dalam tubuh.

Dengan senyawa ini, lemak di jaringan lunak berubah menjadi zat seperti sabun keras sebuah proses yang disebut saponifikasi. Zat ini bertindak sebagai pengawet dan memperlambat dekomposisi (proses penguraian) normal.

Mengapa ada jenazah yang bisa awet karena adiposera dan ada yang tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adiposera sendiri secara optimal terbentuk bila jenazah berada pada lingkungan dengan kelembaban yang tinggi dan minim oksigen. [dtk]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA