Polisi: WN China yang Ukur Tanah di Bekasi Kemungkinan Salah Lokasi

Polisi: WN China yang Ukur Tanah di Bekasi Kemungkinan Salah Lokasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Polisi memberikan klarifikasi terkait video viral tentang warga negara (WN) China yang sedang mengukur tanah di Bekasi. Polisi menyebut WN China itu merupakan juru ukur dari High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) yang kemungkinan mengukur lokasi tanah yang salah.

"Adanya kemungkinan kesalahan lokasi pengukuran oleh karyawan HSRCC yang harusnya mengukur di lokasi kereta cepat Jakarta-Bandung yang berada di Kp Jati RW 06, 07 dan 08 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan," kata Kapolres Kabupaten Bekasi Kombes Candra Sukma kepada detikcom, Selasa (18/9/2018).

Candra mengatakan HSRCC merupakan perusahaan yang bekerja sama dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Sementara itu, tanah yang diukur WN China dalam video viral merupakan tanah proyek LRT, bukan merupakan lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Lokasi video yang viral bukan lokasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung melainkan pembangunan sarana pendukung Depo Light Rail Transit (LRT) Jabodebek," ujar Candra.

Polisi juga telah memastikan hal tersebut kepada kontraktor LRT Jabodebek. WN China itu, kata Candra, bukan merupakan pegawai dari PT Adhi Karya sebagai kontraktor proyek LRT tersebut.

"Terkait video yang sedang viral di jatimulya, Bapak Gojali dari Adhi Karya sebagai kontraktor LRT Jabodebek memastikan bahwa juru ukur tersebut bukan dari pihak Adhi Karya," tuturnya.

Selain itu, polisi juga telah memintai keterangan Ketua RT, Karta, yang bertanya kepada WN China dalam video viral itu. Menurut Candra, Karta menerima informasi soal pengukuran tanah WN China dari kabar di grup percakapan.

"Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 5 September 2018 sekitar pukul 09.00 WIB. Sumber mendapatkan informasi dari grup warga KP. Jati Kelurahan Jatimulya yang dikirim oleh bapak Nasan (RT 01/07 Kelurahan Jatimulya)," imbuhnya. [dtk]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita