Menarik Jika Yusril dan Jutaan Eks HTI Dukung Jokowi

Menarik Jika Yusril dan Jutaan Eks HTI Dukung Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Partai Bulan Bintang (PBB) masih membuka peluang mendukung pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin di Pilpres 2019.

Setidaknya hal itu tersirat dari pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Afriansyah Noor yang menjelaskan bahwa partainya belum menentukan pilihan. PBB masih mungkin bergabung ke salah satu dari dua kandidat yang muncul.  

Pernyataan itu keluar menyusul ucapan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang membela Jokowi. Yusril mengeluarkan pernyataan bahwa presiden tidak perlu berhenti atau cuti ketika maju capres.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menyambut baik dukungan itu. Hasto yang juga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan menggagap dukungan itu diberikan karena hubungan baik yang terjalin antara Yusril dengan Ketum PDIP Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Buktinya, sambung dia, PDIP pernah memberikan dukungan moral saat PBB melakukan verifikasi faktual di KPU RI.

"Ketika PBB saat itu di dalam proses verifikasi dan juga pencalegan kita lihat ada beberapa kendala, kami secara spontan membantu karena hubungan antara Mega dan Yusril sangat baik," ungkapnya saat ditemui di Kantor TKN KIK, Gedung High End, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/9).

Sementara itu, Sekretaris TKN pasangan Jokowi-Ma'ruf lainnya, Ahmad Rofiq mengaku yakin Yusril memiliki keinginan untuk mendukung Jokowi-Maruf dalam ajang pesta rakyat lima tahunan itu.

"Bisa saja secara hati kecilnya Pak Yusril condong ke Pak Jokowi," kata Rofiq.

Bagi dia, dukungan dari Yusril akan menjadi hal yang menarik. Sebab, Yusril merupakan kuasa hukum mantan pengikut Hizbut Tharir Indonesia (HTI). HTI merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang dibubarkan pemerintah melalui Perppu 2/2017 tentang Ormas. 

"Menarik ini, kalau eks HTI itu kan berjuta-juta dia ikut Pak Yusril kan bagus," ujar sekretaris jenderal Partai Perindo ini. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita